Bentuk Sapaan Pronomina Persona Bahasa Tetun Dialek Fehan

  • Kristofel Bere Nahak UNIVERSITAS TIMOR
Keywords: bentuk sapaan, pronomina persona, bahasa Tetun, dialek Fehan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk sapaan yang terdapat dalam bahasa Tetun dialek Fehan berdasarkan bentuk pronomina persona yang ada dalam bahasa Tetun dialek Fehan. Fokus penelitian ini adalah percakapan sehari-hari yang melibatkan bentuk-bentuk sapaan pronomina persona yang ada di desa Kletek. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode ini memanfaatkan pengumpulan data dengan teknik observasi partisipan, yang menggali data langsung dari tuturan para penutur asli melalui wawancara dengan informan di desa Kletek, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Hasil dari penelitian ini adalah bentuk sapaan Pronomina persona yang digunakan oleh masyarakat Fehan dalam tuturan setiap hari seperti bentuk pronomina persona pertama tunggal/ singular ‘hau’ (saya), plural inklusif ‘ami’ (kami), dan plural eksklusif ‘ita’ (kita), pronomina persona kedua tunggal ‘o, ita bot, na’i, dan jamak ‘ emi” serta pronomina persona ketiga tunggal ‘nia’ dan jamak ‘sia’. Analisis mengenai bentuk pronomina persona bahasa Tetun dialek Fehan dipengaruhi oleh beberapa variabel diantaranya variabel formal dan non-formal, jenis kelamin, kekerabatan, dan usia.

References

Alwi, Hasan, dkk. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Blust, R. A. (1977). The Proto-Austronesian Pronoun and Austronesian Subgrouping, A Preliminary

Brown, Frederike. (1998). Term of Address Problems of Pattern and Usage in Various Languages and Cultures. New York: Mouton.

Brown R, W, and Gilman A. (1960). ‘The Pronouns of Power and Solidarity’. Dalam J. A. Fishman (1970) Reading in Sociology of Language. Paris Mouton

Djajasudarma, Fatimah. (1993). Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Jakarta: Refika Aditama

Hudson, R. A. (1995). Sosiolinguistik (terjemahan). Jakarta: Pusat pembinaan dan pengembangan bahasa.

Ja’afar, Samsinas. (2002).”Sapaan Bahasa Bima”. Thesis. Denpasar: Program Magister Lingistik pada Universitas Udayana

Kridalaksana, Harimurti. (1974). Second Participant in Indonesian. Address.Language Science. Indiana University

Mathijsen. A. (1907). "Tettun Hollandsche Woor-denlijst met Beknopte Spraakkunst" Verh. Bat. Gen. deel 56

Mahsun, M.S. (2005). Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Moleong, L. J. ( 2002). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Nahak, K. B. (2012).Sistem Sapaan Bahasa Tetun dialek Fehan, Kajian Makna Penghormatan dan Kesantunan. Denpasar: Program Studi Linguistik, Program Pascasarjana Universitas Udayana

Sugiono. (2015)Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suciati, N. L. G. (2000).. Tesis tidak dipublikasikan. Denpasar: Program Pascasarjana Universitas Udayana.

Sugiono. (2007). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Sumarlam. Ed. (2008). Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Cakra.
Van Klinken, C. L. (1999). A grammar of the Fehan dialect of Tetun, an Austronesian Language of West Timor. Canberra: Pacific Linguistics, C-155

Wardaugh, Ronald. (1990). An Introduction to Sociolinguistics. Cambridge:Basic Blackwell
-----------------------. (1998), An Introduction to Sociolinguistics. Oxford:Blackwell Publisher Ltd

Widjono Hs. (2007). Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo.
Published
2020-06-04
How to Cite
Nahak, K. (2020). Bentuk Sapaan Pronomina Persona Bahasa Tetun Dialek Fehan. Jubindo: Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 5(1), 38-49. https://doi.org/10.32938/jbi.v5i1.484