ANALISIS PERBANDINGAN FUZZY INFERENCE SYSTEM MAMDANI DAN FUZZY INFERENCE SYSTEM TSUKAMOTO DALAM PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI PADA UD. BATAKO “CABANG FARMASI” KUPANG

Authors

  • Grandianus Seda Mada Universitas Timor
  • Maria Lobo Universitas Nusa Cendana
  • Rapmaida Megawati Pangaribuan Universitas Nusa Cendana

Keywords:

Fuzzy, Mamdani, Tsukamoto, ARIMA

Abstract

Perencanaan produksi merupakan area yang sangat penting dalam pengambilan keputusan
tingkat strategi perusahaan, terutama di perusahaan manufaktur. Permasalahan yang sering
muncul dalam perencanaan produksi adalah faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan
produksi dan ketidakpastian yang seringkali menyulitkan pengambilan keputusan dalam proses
produksi. Teori himpunan fuzzy merupakan salah satu metode untuk analisis sistem tidak pasti
yang memiliki lebih dari satu metode dalam perhitungan hasil estimasi suatu kasus. Penelitian ini
membahas penerapan Fuzzy Inference System (FIS) Tsukamoto dan Fuzzy Inference System
(FIS) Mamdani bagi pengambilan keputusan dalam menentukan jumlah produksi salah satu
material infrastruktur paling penting di Kota Kupang yaitu batako. Pada dasarnya estimasi jumlah
produksi batako di perusahaan belum menggunakan metode prediksi apapun, terutama metode
teori himpunan fuzzy. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan solusi dengan cara
membandingkan FIS Tsukamoto dengan FIS Mamdani dalam kasus memperkirakan jumlah
produksi batako di UD. Batako “Cabang Farmasi” dan menentukan metode manakah yang
lebih baik. Prediksi diperlukan untuk menunjang sistem produksi guna memenuhi permintaan
konsumen. Variabel yang digunakan yaitu data bahan baku berupa air, semen dan tanah putih,
data biaya produksi, data permintaan, data stok dan jumlah produksi sebagai output yang akan
diprediksi. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode yang paling mendekati data aktual adalah
metode Mamdani dengan tingkat ketelitian sebesar 99,96%. Selanjutnya dengan metode tersebut
dilakukan prediksi untuk 1 bulan kedepan dengan sebelumnya dilakukan peramalan terhadap
jumlah permintaan dengan menggunakan metode ARIMA dari Box-Jenkins. Dari hasil peramalan
diperoleh jumlah permintaan untuk periode September 2021 sebesar 47.650 batako dan yang
harus diproduksi oleh pihak UD adalah sebanyak 46.700 batako. Metode-metode yang
digunakan pada penelitian ini diharapkan dapat membantu proses pengambilan keputusan yang
lebih baik dalam proses produksi dan manufaktur secara umum.

Downloads

Published

2021-12-31