TY - JOUR AU - Alfi Nimah PY - 2020/06/04 Y2 - 2024/03/28 TI - Analisis Penggunaan Diksi Dan Pola Berita Hoaks Pada Whtasapp JF - Jubindo: Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia JA - JBI VL - 5 IS - 1 SE - Articles DO - 10.32938/jbi.v5i1.329 UR - https://jurnal.unimor.ac.id/index.php/JBI/article/view/329 AB - Dewasa ini, masyarakat berlomba-lomba mengejar informasi agar tidak dianggap ketinggalam zaman.Maraknya berita hoaks di kalangan media sosial berdampak negatif di media sosial seperti WhatsApp.Maka dari itu perlu dilakukan penelitian penggunaan diksi dan pola berita hoaks agar masyarakat mengetahui ciri-ciri berita hoaks di WhatsApp. Penelitian penggunaan diksi dan pola berita ini difokuskan pada berita hoaks Desember 2018 sampai Februari 2019. Indikator bahwa berita itu merupakan berita hoaks adalah atas hasil ketetapan Kominfo.Metode yang digunakan pada tahap pengumpulan data atau penyediaan data adalah metode simak teknik lanjutan teknik teknik bebas libat cakap. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah metode agih dan padan.Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan diksi dalam berita hoaks pada WhatsApp dalam kurun waktu Desember 2018 sampai Februari 2019 ditemukan penggunaan diksi bahasa asing, bahasa daerah, ragam cakapan, dan singkatan kata yang tidak sesuai KBBI. Berdasarkan 21 berita tidak semua ditemukan pola 5 W 1 H + so what. Ada beberapa berita yang hanya terdiri dari unsur apa, siapa, dan di mana. Ada beberapa berita pula yang tidak dilengkapi hanya salah satu unsur 5 W 1 H tersebut.Namun, mayoritas dari 21 berita hoaks ini memiliki unsur so what berupa kalimat imperatif. Ketidaklengkapan unsur 5 W 1 H dalam berita menyebabkan sebuah berita kurang akurat kebenarannya dan kalimat imperatif sebagai unsur so what itulah penyebab berita yang belum diketahui kebenarannya akan tersebar dengan mudah. ER -