GAMBARAN DETEKSI DINI STATUS KESEHATAN JIWA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ATAMBUA SELATAN TAHUN 2022

  • Regina Tavares Program Studi Keperawatan, Fakultas Pertanian, Universitas Timor
  • Djulianus Tes Mau Program Studi Keperawatan, Fakultas Pertanian, Universitas Timor
  • Maria Julieta Esperanca Naibili Program Studi Keperawatan, Fakultas Pertanian, Universitas Timor
Keywords: Deteksi Dini; Kesehatan Jiwa; Masyarakat; Wilayah Kerja Puskesmas Atambua Selatan

Abstract

Kesehatan Jiwa adalah keadaan atau kondisi sehat badan jasmani,rohani,spiritual dan sosial, serta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacatdankelemahan, melainkanberkepribadian yang mandiridanberproduktif. Deteksi gejala dini dalam gangguan jiwa perlu disosialisasikan kepada masyarakat luas agar tidak terjadi keterlambatan penanganan pada fase awal penempisan atau deteksi kesehatan jiwa. Upaya kesehatan jiwa menjadi upaya kesehatan pokok keenam di Puskesmas. Namun tidak semua Puskesmas memiliki program layanan kesehatan jiwa. Tujuan : Mengetahuigambarandeteksidini statuskesehatan jiwa masyarakat di PuskesmasAtambua Selatan. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah non-eksperimen dengan metode kuantitatif menggunakan desain survey deskriptif. Instrument yang digunakan untuk deteksi dini kesehatan jiwa adalah SRQ 20-item. Penelitian ini mendeskripsikan tentang Kesehatan Jiwa Masyarakat di Puskesmas Atambua Selatan. Hasil : Deteksi dini kesehatan jiwa berjumlah 169 responden yang terindikasi masalah kesehatan jiwa/GME sebesar 29,6%; Normal/Tidak terindikasi masalah kesehatan jiwa sebesar 70,4%; gejala somatik sebesar 60,4%; gejala penurunan energi sebesar 60,4%; gejala cemas sebesar 52,7%; gejala depresi sebesar 36,1% dan gejala kognitif sebesar 37,3%. Kesimpulan: Deteksi dini kesehatan jiwa sangat penting dan perlu disosialisasikan  kepada masyarakat untuk mencegah keterlambatan penanganan pada fase awal. Puskesmas harus melakukan follow up untuk meningkatkan kesehatan jiwa masyarakat melalui promosi kesehatan.

References

Alficandra, R.T, (2021). Latihan Quiet Eye Untuk Akurasi Tendangan Dalam Sepakbola. Zahira Media Publisher 2021.

Alimul, A.A, (2014). Metodologi Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisa data. Jakarta : Salemba Medika.

Dinas Kesehatan Kabupaten Belu (2019), Capaian Indikator Program Penyakit Tidak Menular (PTM). Kabupaten Belu Periode Januari-Desember 2018/2019.

Kurniawan , Yudi; Sulistyarini, Indharia. (2016). komunitas SEHATI. Insan Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental, Vol. 1 (2), 112-124, doi: 10.20473.

Kurniawidjaja, et al. (2020). Teori dan Aplikasi Promosi Kesehatan di Tempat Kerja Meningkatkan Produktivitas. Jakarta : UI Publishing

Iqbal. Muhammad dan Rizqulloh Lutfiyah, (2020), Deteksi Dini Kesehatan mental Akibat Pandemi Covid-19 Pada Unnes Sex Care Community Melalui Metode Self Reporting Questionnaire. Jurnal PRAXIS, Vol. 3 (1).

Imelisa, Rahmi., Roswendi, Achmad Setya., Wisnusakti, Khrisna., Ayu, Inggrit Restika. (2021). Keperawatan Kesehatan Jiwa Psikososial. Edu Publister 2021.

Naibili, M.JE dan Rochmawati Erna, (2019). Jurnal Penelitian Keperawatan. Vol. 5 (2), Agustus 2019: 88-187.

Novi Indryati, et al, (2019). Peningkatan Pengetahuan Kader Tentang Deteksi Dini Kesehatan Jiwa Melalui Pendidikan Kesehatan Jiwa. Jurnal Penelitian Profesional, Vol. 1 (1), November 2019: 33-40

PH. Livana, et al (2018). Gambaran Kesehatan Jiwa Masyarakat. Jurnal Keperawatan: Vol. 6 (1), Mei 2018: 60-63.

Purba, D.H, et al. (2021). Kesehatan Mental. Yayasan Kita Menulis 2021.

Riset Kesehatan Dasar, (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018. Kementrian Kesehatan Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan .
Rahmawati, D. Fitria, dan Eryando Tris, (2021). Pengembangan Situs Web Deteksi Dini Kesehatan Jiwa. Journal of Indonesia System For Public health. Vol. 6 (2). Agustus 2021: 8-16.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014. Tentang Kesehatan Jiwa.https://www.goggle.com/search?q=undang+undang+kesehatan+jiwa+no+18+tahun+2014&rlz=1CDGOYI_enID928&oq=undang+undang+Kesehatan+Jiwa+&aqs=chrome.1.69i512I3j0i22i30I30I2.23477j1j7&hl=id&sourceid=chrome-mobil&ie=UTF-8.

Sambonu Filia, et al, (2019). Deteksi Dini Status Kesehatan Jiwa Warga Sorosutan. Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JHP). Vol. 1 (2), Oktober 2019.
Sri Idiani, (2009). Analisis 20 Butir Pertanyaan Self Reporting Questionnaire Pada Masyarakat Indonesia.

Scazufca Marcia, et al, (2009). Validity Of The Self Reporting Questionnaire-20 In Epidemiological Studies With Older Adults. Original Paper, Soc Psychiatry Psychiatr Epidemiol. 44:247-254, 2009.

Sari, Nila. (2021). Skripsi Hubungan Antara Tingkat Kelelahan Dengan Tingkat Stres Pada Perawat Selama Pandemi COVID-19 di Ruang Isolasi RSUP H Adam Malik. Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara 2021. Https Diakses pada 18-Maret-2022 Pukul 13:05.

Westhuizen, C.V, et al, (2016). Validation Of The Self Reporting Questionnaire 20-Item (SRQ-20) For Use In ALow- And Middle-Income Country Emergency Centre Setting. Int J Ment Healt Addict. 1;14 (1):37-48.

Wuyaningsih, Emi Wuri dan Larasati, Dutya Intan, (2018). Permasalahan Kesehatan Jiwa pengasuh Anak Cerebral Palsy (CP) Di Komunitas Keluarga CP (KCP): Self Reporting Questionnaire-20 (SRQ-20). Nurseline Journal. Vol. 3(1), Mei 2018.

Widi, R. (2011). Uji Validasi Dan Reliabilitas Dalam Penelitian Epidemologi Kedokteran Gigi 2011.

Qoanitah, Nabilah dan Isfandiari, Muhammad Atoillah, 2015. Hubungan Antara IMT dan Kemandirian Fisik Dengan Gangguan Mental Emosional Pada Lansia. Jurnal Berkalah. Vol. 3 (1), Januari 2015.
Published
2022-08-31