FENOMENA GRAFITI SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DI RUANG PUBLIK KOTA KUPANG: KAJIAN LINGUISTIK LANSKAP

  • Maria Regina Jaga Universitas Katolik Widya Mandira
  • Bernadus Kopong Danibao Universitas Katolik Widya Mandira
  • Naniana N Benu Universitas Kristen Artha Wacana
Keywords: Grafiti, Ruang publik, Linguistik Lanskap

Abstract

Artikel ini adalah hasil penelitian lapangan yang bertujuan untuk menelusuri dan menganalisis fenomena graffiti sebagai tanda ruang publik kota Kupang dalam kerangka linguistik lanskap. Penelitian ini mengungkap kontestasi bahasa di ruang publik yang terekspresi lewat graffiti, bentuk lingual, fungsinya sebagai sebuah tanda linguistik lanskap, dan strategi komunikasi yang dipakai pada graffiti dalam menyampaikan pesannya. Penelitian ini didesain secara kualitatif untuk meganalisis fenomena keberadaan graffiti di Kota Kupang. Data penelitian ini merupakan jenis data primer yang berasal dari graffiti yang ada ruang-ruang publik Kota Kupang yang dikumpulkan melalui metode pengamatan dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode analisis konten kualitatif (qualitative content analysis) dan analisis wacana kritis. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa terdapat lima bahasa, yaitu bahasa Indonesia, Melayu Kupang, bahasa Inggris, Alor, dan Latin. Satuan lingualnya didominasi oleh klausa atau kalimat, akronim, frasa, dan kata. Fungsi graffiti sebagai sebuah tanda ruang publik adalah fungsi simbolik seperti budaya dan identitas. Strategi yang digunakan adalah komunikasi secara langsung, metafor, simbolisme, dan akronim untuk mengkomunikasikan perasaan mereka tentang diri mereka sendiri dan dunia luar. Salah satu aspek yang memerlukan penelusuran lebih lanjut adalah motivasi dari pembuat graffiti (street artists) dalam mengekspresikan pesan mereka di ruang publik.

References

Alshreif, N. F. (2016). Multimodal Writing: The Case of Graffiti. Arab World English Journal (AWEJ). 7 (4), 453-66. https://ssrn.com/abstract=2898638.
Beeh, N., Nenotek, S.A., Snae, A., Benu, N.N. (2022). Multilinguisticism In The Linguistic Landscape Of Transportation In Kupang. Lingua. 17 (2), 187-97. https://doi.org/10.18860/ling.v17i2.17737.
Benu, N.N. (2021). Dawan Language in Public Space (A Linguistic Landscape Study in Kota Kupang and Soe). Prosiding ISAALL IX 10-9- 2021. 147-52. https://ojs.unud.ac.id/index.php/isall/article/view/79896/41950.
Benu, N.N; Artawa, K; Satyawati, M.S & Purnawati, K.W. (2023). Local Language Vitality in Kupang City, Indonesia: A Linguistic Landscape Approach. Cogent Arts & Humanities. 10(1) https://doi.org/10.1080/23311983.2022.2153973.
Budyastomo, A. W. (2018). Bentuk Bahasa Komunikasi Dalam Seni Grafiti Sebagai Media Penyampaian Pesan (Studi Kasus: Padepokan Grafiti Salatiga). Jurnal Batoboh. 3 (2), 146-56. https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Batoboh.
Chang, T.C. (2018). Writing on the Wall: Street Art in Graffiti‐free Singapore. International Journal of Urban and Regional Research. 43 (6), 1046-63. https://doi.org/10.1111/1468- 2427.12653.
Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches (4th Ed). UK: Sage Publications
Fagsao, J.D. & Cayabas, J.P. (2016). Graffiti Discourse Analysis in Bontoc, Mountain Province: A Corpus-Based Study. International Journal of Humanities and Social Sciences. 11 (2): 1-20. https://doi.org/10.26803/ijhss.11.2.1.
Fairclough, N., & Wodak, R. (1997). Critical Discourse Analysis. In: T. A. Van Dijk, editor. Introduction to Discourse Analysis. London: Sage Publication. p. 258–284.
Gabrilin, A. & Haniza, N. (2019). Graffiti Sebagai Lambang Komunikasi dan Eksistensi Diri Bomber di Jakarta. The Source: Jurnal Ilmu Komunikasi. 1 (2), 1-15. https://doi.org/10.36441/thesource.v1i2.
Gorter, D. (2006). Introduction: The Study of the Linguistic Landscape as a New Approach to Multilingualism. International Journal of Multilingualism. 3 (1), 1-6. https://doi.org/10.1080/14790710608668382.
Gorter, D. (2018). Methods and Techniques for Linguistic Landscape Research: About Definitions, Core Issues and Technological Innovations. In: M. Pütz & N. Mundt, editors. Expanding the Linguistic Landscape: Linguistic Diversity, Multimodality and The Use Of Space As A Semiotic Resource. Multilingual Matters. p 38–55. https://doi.org/10.21832/PUTZ2159.
Hossain, G. S. (2022). Language and Content in Graffiti: A Case of Chittagong. Nepalese Linguistics. 36(1), 62–72. https://doi.org/10.3126/nl.v36i1.49460.
Junawaroh, S. (2016). Kajian Deskriptif Struktural Wacana Grafiti Pada Truk. Humanika. 21(1): 49-55. https://doi.org/10.14710/humanika.21.1.49-55.
Kamengko, D.F.; Snae, A; Benu, N.N. (2022). Language on Bemo in Kupang: A Landscape Linguistic Approach. ELS Journal on Interdisciplinary Studies in Humanities. 5 (4), 598- 605. https://doi.org/10.34050/elsjish.v5i4.23312.
Landry, R., & Bourhis, R. Y. (1997). Linguistic landscape and ethnolinguistic vitality: An empirical study. Journal of Language and Social Psychology. 16(1), 23–49. https://doi.org/10.1177/0261927X970161002.
Mandela, B. (2023). Spasialitas Grafiti: Merebut Ruang Publik, Mengembalikan Seni pada Warga. (dikutip tanggal 7 Maret 2023). Tersedia di: https://medium.com/kolektif- agora/spasialitas-grafiti-28d57d1af429.
Mwangi, F. G; Gathumbi, A. W.; Bwire, A.M. (2015). Graffiti Writing and Its Likely Influence On English Language Learning In Selected Secondary Schools In The Larger Laikipia East District, Laikipia County, Kenya. Makalah Penelitian yang dipresentasikan pada The 4th International Conference On Education, Kenyatta University. 13-17 Juli 2015. http://ir-library.ku.ac.ke/handle/123456789/13507.
Salam, Y. (2019). Menguak Estetika Potensi Grafiti Sebagai Ekonomi Kreatif Hati, Mata, Telinga di Tembok-Tembok Kota Malang. Prosiding seminar nasional Sandyakala. https://eproceeding.isi-dps.ac.id.
Shobe, H. (2020). Graffiti as Communication and Language. In: Brunn, S. & Kehrein, R. editor. Handbook of the Changing World Language Map. Springer, Cham. Pp. 3155–72. https://doi.org/10.1007/978-3-030-02438-3_81.
Titscher, S.M, Wodak, R. & Vetter, E. (2000). Methods of Text and Discourse Analysis. London: Sage Publication
Tunliu, A.J.M.; Nenotek, S.A.; Benu, N.N. (2022). Study of Church Name in Kupang City: Linguistic Landscape Approach. ELS Journal on Interdisciplinary Studies in Humanities. 5 (4), 633-42. https://doi.org/10.34050/elsjish.v5i4.23311.
Van Dijk, T. A. (1997). The Study of Discourse. Dalam: Van Dijk, T. A, Editor. Discourse as Structure and Process. London: Sage Publication. p. 1-34.
Yendra, Artawa, K., Suparwa, I.N., Satyawati, M.S. (2020). Symbolic Functions of Graffiti in Padang City of Indonesia: Critical Linguistic Landscape Studies. Jurnal Arbitrer. Vol. 7(1): 100-8. https://doi.org/10.25077/ar.7.1.100-108.2020.
Published
2023-12-31
How to Cite
Jaga, M., Danibao, B., & Benu, N. (2023). FENOMENA GRAFITI SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DI RUANG PUBLIK KOTA KUPANG: KAJIAN LINGUISTIK LANSKAP. Jubindo: Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 8(03), 74-84. Retrieved from https://jurnal.unimor.ac.id/index.php/JBI/article/view/6049