PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA PADA TALKSHOW MATA NAJWA “PRABOWO SUBIANTO BICARA”
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi, memaparkan dan memahami prinsip kesantunan dalam talkshow Mata Najwa “Prabowo Subianto Bicara”.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi dan teknik catat. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu mengamati video talkshow Mata Najwa “Prabowo Subianto Bicara”, mentranskripsikan data, mengidentifikasi data, mengklasifikasikan data dan menarik kesimpulan. Berdasarkan video talkshow Mata Najwa “Prabowo Subianto Bicara” terdapat prinsip kesantunan menurut Leech yang terdiri dari enam maksim yaitu maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim kesederhanaan, maksim penghargaan, maksim permufakatan dan maksim simpati. Berikut merupakan jumlah data berdasarkan maksim yang diperoleh dari penelitian ini yaitu terdapat 23 ujaran yang terdiri atas 12 ujaran Maksim kebijaksanaan yang berfungsi untuk mengurangi kerugian orang lain sekecil mungkin dan menambah keuntungan orang lain sebesar mungkin, 6 maksim kedermawanan yang berfungsi untuk mengurangi keuntungan diri sendiri dan menambah kerugian diri sendiri, 3 maksim kesederhanaan yang berfungsi mengurangi pujian terhadap diri sendiri dan menambah kekecaman pada diri sendiri, 1 maksim penghargaan yang berfungsi untuk mengurangi kecaman pada orang lain dan menambah pujian/penghargaan pada orang lain, 1 maksim permufakatan yang berfungsi untuk menambah kesepakatan dengan orang lain, akan tetapi peneliti tidak menemukan data atau kutipan yang berkaitan dengan maksim kesimpatian dalam video talkshow tersebut, dikarenakan tidak terdapat rasa kesimpatian berupa ungkapan yang diujarkan oleh Prabowo dan Najwa Shihab dalam talkshow tersebut.
References
Amelita, Lusia. 2006. Oprah Winrey dan Rahasia Sukses Menaklukan Panggung Talkshow. 76-81.
Anggraini, Novia, dkk. 2019. “Kesantunan Berbahasa Indonesia dalam Pembelajaran di Kelas X MAN 1 Model Kota Bengkulu”. Jurnal Ilmiah Korpus. 6(1). 42-54.
Cahyani, Desy Nur dan Fathur Rokhman .2017. “Kesantunan Berbahasa Mahasiswa dalam Berinteraksi di Lingkungan Universitas Tidar: Kajian Sosiopragmatik”. Jurnal Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 6. 45.
Chaer, Abdul. 2010. Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2014. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Gunawan, Fahmi. 2013. “Wujud Kesantunan Berbahasa Mahasiswa terhadap Dosen di STAIN Kendari”. Jurnal Arbitrer. 1(1). Padang: Universitas Andalas.
Kentary, A., Ngalim, A., & Prayitno, H. J. (2015). Tindak Tutur Ilokusi Guru Berlatar Belakang Budaya Jawa: Perspektif Gender. Jurnal Penelitian Humaniora, 16(1), https://doi.org/10.23917/humaniora.v16i1.1522
Keraf, G. 2016. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Lucas, Merisca Cindy C. 2022.”Prinsip Sopan Santun terhadap Percakapan Deddy Corbuzier dan Nadiem Makarim pada Podcast Deddy Corbuzier Close the Door". Skripsi.
Moleong, L. 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif (edisi revi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mustari. 2014. Nilai Karakter refleksi untuk Pendidikan. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.
Musyawir. 2017. “Penyimpangan Prinsip Kesantunan Berbahasa dalam Interaksi Belajar Mengajar\Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Panca Rijang Sidenreng Rappang”. Skripsi. Universitas Mataram, melalui http://eprints.unram.acid/3879/.
Nurdaniah, Mia. 2014. “Prinsip Kesantunan Berbahasa menurut Leech pada Novel Pertemuan Dua Hati Karya NH. Dini dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA”. Skripsi. Jakarta. UIN Syarif Hidayatullah.
Ode, Wa Nurjamily. 2015. “Kesantunan Berbahasa Indonesia dalam Lingkungan Keluarga (Kajian Sosiopragmatik)”. Jurnal Humanika. 15(3).
Pamungkas, S. 2012. Bahasa Indonesia dalam berbagai Perspektif. Yogyakarta: Ando Offset.
Pranowo. 2012. Berbahasa secara Santun. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rahardi, Kunjana. 2005. Pragmatik; Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Sukmadinata, N.S. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R dan D. Surakarta: Fairuz Media.
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Offset Angkasa.
Yule, George, Brown dan Gillian.1996. Analisis wacana. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
Yule, George. 2015. Kajian Bahasa. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Penulis yang mengirimkan naskahnya pada Jubindo telah memahami ketentuan yang berlaku pada jurnal ini. Jika naskah tersebut diterbitkan, hak cipta artikel itu akan diserahkan kepada Jubindo dan Universitas Timor sebagai penerbit jurnal tersebut.
Hak cipta ini meliputi hak eksklusif untuk mereproduksi dan menyiarkan artikel dalam berbagai bentuk media. Reproduksi sebagian atau keseluruhan isi jurnal ini dan segala yang melekat padanya haruslah dengan seizin Jubindo dan Universitas Timor.
Jubindo dan Universitas Timor, Dewan Editor, dan Reviewer berusaha menjamin agar tidak terjadi kesalahan atau penyimpangan dalam penyajian data dan pernyataan yang dikutip pada jurnal. Dalam hal naskah yang termuat berisi penghargaan pada pihak-pihak tertentu sebagai donatur atau sponsor, itu merupakan bagian yang terpisah dari Jubindo dan menjadi kepentingan penulis dengan pihak sponsor.
Semua artikel yang dimuat dalam jurnal ini bersifat Open Access dan bebas dibaca, diunduh, dan disebarluaskan oleh para pembaca selama tidak mengabaikan lisensi yang diacu oleh Jubindo: yaitu http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0