PENGARUH VOLUME PELARUT PADA EKSTRAKSI MINYAK FEUN KASE (Thevetia peruviana) UNTUK SINTESIS METIL ESTER

  • Maria Lilita Guterres UNIMOR
  • Jefry Presson
  • Marselina Theresia Djue Tea
Keywords: Ekstraksi, Metil ester, Minyak feun kase, Transesterifikasi

Abstract

Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang dapat diperbaharui. Biodiesel terdiri atas senyawa metil ester asam lemak yang disintesis melalui reaksi transesterifikasi minyak nabati atau lemak hewani dengan alkohol dan katalis. Masa depan biodiesel sebagai bahan bakar terletak pada kemampuan untuk menghasilkan bahan baku terbarukan yang bukan merupakan bahan baku pangan. Feun kase merupakan salah satu biomassa yang memiliki kandungan minyak pada bijinya. Tanaman ini terkenal beracun dan tidak dapat dikonsumsi sehingga diharapkan menjadi sumber yang memungkinkan sebagai bahan baku biodiesel. Penelitian ini mengkaji ekstraksi minyak feun kase dengan perbandingan berat bungkil dan volume pelarut untuk diperoleh rendemen tertinggi dan sintesis asam lemak menjadi metil ester melalui reaksi transesterifikasi. Prosedur kerja meliputi ekstraksi minyak, diikuti dengan degumming untuk menghilangkan partikel-partikel bukan minyak seperti karbohidrat, fosfatida dan pengotor lain yang tersuspensi di dalam minyak dalam bentuk gum. Reaksi transesterifikasi minyak feun kase menggunakan metanol dan katalis NaOH 1% w/w sebagai promotor reaksi. Reaksi transesterifikasi pada kondisi suhu konstan 60 selama 90 menit dengan pengadukan menggunakan magnetic stirrer. Ekstraksi minyak feun kase diperoleh dengan rendemen tertinggi yaitu 52,99% pada perlakuan optimum maserasi bungkil feun kase dengan waktu 60 menit, volume pelarut 1000 ml dan berat sampel 1500 gr. Maserasi dapat dilakukan dengan sampel yang sama sebanyak lima kali pengulangan. Proses degumming efisien menurunkan kekentalan minyak feun kase yaitu dari 19,72 cSt menjadi 18,73 cSt dan penurunan % asam lemak bebas dari 2,47% menjadi 1,62%. Minyak feun kase telah dikonversi menjadi metil ester (biodiesel) dengan rendemen sebesar 81,48%.

References

(1) Atabani, A. E.; César, A. da S. Calophyllum Inophyllum L. – A Prospective Non-Edible Biodiesel Feedstock. Study of Biodiesel Production, Properties, Fatty Acid Composition, Blending and Engine Performance. Renew. Sustain. Energy Rev. 2014, 37, 644–655. https://doi.org/10.1016/j.rser.2014.05.037.

(2) Deka, D. C.; Basumatary, S. High Quality Biodiesel from Yellow Oleander (Thevetia Peruviana) Seed Oil. Biomass Bioenergy 2011, 35 (5), 1797–1803. https://doi.org/10.1016/j.biombioe.2011.01.007.

(3) Dhoot, S. B.; Jaju, D. R.; Deshmukh, S. A.; Panchal, B. M.; Sharma, M. R. Extraction of Thevetia Peruviana Seed Oil and Optimization of Biodiesel Production Using Alkali-Catalyzed Methanolysis. 2011, 2 (2), 10.

(4) Yadav, A. K.; Khan, M. E.; Pal, A.; Dubey, A. M. Performance, Emission and Combustion Characteristics of an Indica Diesel Engine Operated with Yellow Oleander ( Thevetia Peruviana ) Oil Biodiesel Produced through Hydrodynamic Cavitation Method. Int. J. Ambient Energy 2018, 39 (4), 365–371. https://doi.org/10.1080/01430750.2017.1303631.

(5) Temitayo, O. D. Optimization of Oil Extraction from Thevetia Peruviana (Yellow Oleander) Seeds: A Case Study of Two Statistical Models. 2017, 3 (4), 19.

(6) Bora, M. M.; Gogoi, P.; Deka, D. C.; Kakati, D. K. Synthesis and Characterization of Yellow Oleander (Thevetia Peruviana) Seed Oil-Based Alkyd Resin. Ind. Crops Prod. 2014, 52, 721–728. https://doi.org/10.1016/j.indcrop.2013.11.012.

(7) Godson A., R.E.E and Udofia G.B. (2015). Characterization of oil and biodiesel produced from Thevetia peruviana (yellow oleander) seeds. International Journal of Sustainable and Green Energy., 4:150-158.

(8) Rezania, S.; Oryani, B.; Park, J.; Hashemi, B.; Yadav, K. K.; Kwon, E. E.; Hur, J.; Cho, J. Review on Transesterification of Non-Edible Sources for Biodiesel Production with a Focus on Economic Aspects, Fuel Properties and by-Product Applications. Energy Convers. Manag. 2019, 201, 112155. https://doi.org/10.1016/j.enconman.2019.112155.

(9) Verma, D.; Raj, J.; Pal, A.; Jain, M. A Critical Review on Production of Biodiesel from Various Feedstocks. 8.

(10) Prihandana, R. R. Penentuan Koefisien Perpindahan Massa Ekstraksi Minyak Biji Nyamplung Dengan Menggunakan Ekstraktor Berpengaduk. No. 978, 6.

(11) Winarno, F. G. (2008). Kimia Pangan dan Gizi: Edisi Terbaru. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama, 31.

(12) Sudradjat, R.; Pawoko, E.; Hendra, D.; Setiawan, D. Pembuatan Biodiesel Dari Biji Kesambi (Schleichera oleosa L.). J. Penelit. Has. Hutan 2010, 28 (4), 358–379. https://doi.org/10.20886/jphh.2010.28.4.358-379.

(13) Rachmanita, R. E.; Safitri, A. Pemanfaatan Minyak Biji Alpukat (Persea americana Mill) sebagai Bahan Baku Pembuatan Biodiesel dengan Pemurnian Water Washing. J. Ilm. SAINS 2020, 20 (2), 88. https://doi.org/10.35799/jis.20.2.2020.28266.

(14) Lee, D.-W.; Park, Y.-M.; Lee, K.-Y. Heterogeneous Base Catalysts for Transesterification in Biodiesel Synthesis. Catal. Surv. Asia 2009, 13 (2), 63–77. https://doi.org/10.1007/s10563-009-9068-6.

(15) Rezeika, S. H.; Ulfin, I.; Ni’mah, Y. L. Sintesis Biodiesel dari Minyak Jelantah dengan Katalis NaOH dengan Variasi Waktu Reaksi Transesterifikasi dan Uji Performanya dengan Mesin Diesel. Akta Kim. Indones. 2018, 3 (2), 175. https://doi.org/10.12962/j25493736.v3i2.3098.

Published
2023-03-14
How to Cite
Guterres, M., Presson, J., & Djue Tea, M. (2023). PENGARUH VOLUME PELARUT PADA EKSTRAKSI MINYAK FEUN KASE (Thevetia peruviana) UNTUK SINTESIS METIL ESTER. Journal of Chemical Science and Application, 1(1), 1-5. https://doi.org/10.32938/jcsa.v1i1.3299
Section
Articles