https://jurnal.unimor.ac.id/index.php/JCES/issue/feed Journal of Chemical Science and Application 2024-06-27T05:02:55+00:00 Risna Erni Yati Adu risnaadu12@unimor.ac.id Open Journal Systems <div style="text-align: justify;">Journal of Chemical Science and Application&nbsp;(JCSA) is the official journal of the Chemistry Department, Universitas Timor. E-ISSN Number: <a href="https://manajemen-issn.brin.go.id/publish?param=20230810401658945">3025-4744</a>. JCSA is an open access and peer-reviewed scientific journal that focuses on all disciplines of chemistry, including inorganic chemistry, organic chemistry, biochemistry, physical chemistry, and analytical chemistry. JCSA also covers the topics related to chemistry, such as materials science and applied chemistry in the field of agriculture, pharmacy, industry, etc. Journal of Chemical Science and Application publishes research articles (experimental or computational), review articles, and short communication articles in March and October every year.&nbsp;JCSA accepts articles written in Bahasa Indonesia and English (preferable).</div> https://jurnal.unimor.ac.id/index.php/JCES/article/view/3148 AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI DIKLOROMETANA DARI EKSTRAK BAKTERI SM4 YANG BERSIMBIOSIS DENGAN SPONS Stylissa massa 2024-06-27T05:02:54+00:00 Noviana Animra Liem novianaaliem@gmail.com Jefry Presson pressontimor@gmail.com Sefrinus Maria Dolfi Kolo sefriunimor@gmail.com Lukas Pardosi lukaspardosi15@unimor.ac.id <p>Penelitian tentang uji antibakteri dari bakteri yang bersimbiosis dengan spons <em>Stylissa massa</em> telah berhasil dilakukan. Spons <em>Stylissa massa</em> diperoleh dari perairan Oenggae, Pulau Rote dengan metode yang digunakan untuk isolasi bakteri adalah metode pengenceran berseri, fraksinasi dengan pelarut diklorometana, uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram dan identifikasi senyawa mengunakan GC-MS. Salah satu bakteri simbion yang diisolasi dari spons <em>Stylissa massa</em> adalah Isolat bakteri SM4 yang menunjukkan adanya aktivitas antagonis terhadap bakteri patogen <em>Staphylococcus</em> <em>aureus</em> dan <em>Escherichia coli</em>. Analisis komponen senyawa dengan GC-MS menunjukkan tiga senyawa dominan yaitu senyawa 2-Pentanone, 4-hydroxy- 4-methyl, Oxylene (Benzene, 1,2 dimethyl) dan 2,4 dihydroxybenzaldehyde dengan kelimpahan berturut-turut sebesar 51,30 %, 2,79%, dan 1,22 %. Uji aktivitas antibakteri ekstrak diklorometana isolat bakteri SM4 tergolong sangat kuat, dengan diameter zona hambat terhadap pertumbuhan bakteri <em>Staphylococcus aureus</em> sebesar 12,60 mm dan <em>Escherichia coli sebesar</em> 11,36 mm.</p> 2024-06-12T07:36:15+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.unimor.ac.id/index.php/JCES/article/view/4229 ANALISIS FITOKIMIA EKSTRAK POLAR KULIT AKAR TUMBUHAN “At Anonse” (Annona reticulata L.) 2024-06-27T05:02:54+00:00 Maria Kasilda Elu elukasilda@gmail.com Noviana Mery Obenu noviobenu3@gmail.com Marselina Theresia Djue Tea marselina@unimor.ac.id <p>Penelitian mengenai analisis fitokimia ekstrak polar kulit akar tumbuhan <em>“At Anonse” </em>(<em>Anonna reticulata </em>L.) telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder dan uji aktivitas antioksidan pada ekstrak polar kulit akar tumbuhan <em>“At Anonse” </em>(<em>Annona reticulata</em> L.). Tahapan penelitian ini yakni preparasi sampel, ekstraksi, skrining fitokimia dan uji aktivitas antioksidan. Ekstraksi dilakukan secara maserasi menggunakan pelarut metanol dan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (<em>1,1-difenil-2-pikrilhidrazil</em>). Hasil penelitian diperoleh uji skrining fitokimia menunjukkan golongan senyawa yang terkandung dalam kulit akar tumbuhan “<em>At Anonse</em>” adalah golongan triterpenoid, flavonoid, fenolik, alkaloid dan saponin.</p> 2024-06-12T08:02:07+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.unimor.ac.id/index.php/JCES/article/view/4233 ANALISIS FITOKIMIA EKSTRAK POLAR DAUN TUMBUHAN “At Anonse” (Annona reticulata L.) 2024-06-27T05:02:54+00:00 Kresensia Siki renisiki99@gmail.com Noviana Mery Obenu noviobenu3@gmail.com Eduardus Edi eduardusedi@unimor.ac.id <p>Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang telah diidentifikasi berdasarkan pengamatan manusia yang memiliki senyawa yang bermanfaat untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa pada ekstrak polar daun tumbuhan “<em>At Anonse”</em> (<em>Annona reticulata</em> L.). Tahapan penelitian ini meliputi pengambilan sampel, preparasi sampel, skrining fitokimia. Ekstraksi dilakukan secara maserasi menggunakan pelarut metanol. Hasil penelitian diperoleh uji skrining fitokimia menunjukkan golongan senyawa yang terkandung dalam daun tumbuhan “<em>At Anonse”</em> adalah golongan flavonoid, saponin, alkaloid, tanin, fenolik, triterpenoid dan steroid.&nbsp;</p> 2024-06-12T08:18:11+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.unimor.ac.id/index.php/JCES/article/view/4417 PEMBUATAN KITOSAN DARI LIMBAH CANGKANG KULIT UDANG WINDU (Penaeus monodon) ASAL KABUPATEN MALAKA 2024-06-27T05:02:54+00:00 Mikhael Rifantus Naisau rivannaisau00@gmail.com Maria Magdalena Kolo mariamagdalenachem89@gmail.com Matius Stefanus Batu steve_b79@unimor.ac.id <p>Cangkang udang merupakan limbah yang dapat mencemari lingkungan. Bagian kepala dan cangkang udang dapat digunakan dalam proses pembuatan kitosan, mengandung kitin sebesar 20%-30%, protein 30%-40%, dan kalsium karbonat 30%-50%. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui konsentrasi NaOH optimum pada proses deasetilasi kitin udang menjadi kitosan. Produksi kitin dilakukan melalui dua tahap yaitu demineralisasi dan deproteinasi. Proses deasetilasi dilakukan menggunakan larutan HCl 1 N, dengan perbandingan 1/15 (b/v). Reaksi deproteinasi dilakukan menggunakan larutan NaOH 3,5%, dengan perbandingan 1/10 (b/v). Reaksi deasetilasi kitin menjadi kitosan dilakukan dengan memvariasikan konsentrasi NaOH. Pada rentang 30%-70%, dengan perbandingan 1/10 (b/v), sambil dipanaskan selama 4 jam pada suhu 120<sup>0</sup>C dengan kecepatan 600 rpm. Derajat deasetilasi kitosan ditentukan menggunakan Spectroscopy FTIR (<em>Fourier Transform Infrared</em>). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa konsentrasi NaOH optimum pada proses deasetilasi kitin limbah kulit cangkang udang windu menjadi kitosan yaitu 60% dengan perolehan rendemen sebesar 78,03%, kadar air 4%, kadar abu 0,04%, dan viskositas sebesar 3,5347±0,00 Cp.</p> 2024-06-12T08:38:24+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.unimor.ac.id/index.php/JCES/article/view/3164 AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI METANOL DARI EKSTRAK BAKTERI SM4 YANG BERSIMBIOSIS DENGAN SPONS Stylissa massa 2024-06-27T05:02:55+00:00 Fransiskus Xaverius Naimuni frengkisanan@gmail.com Jefry Presson pressontimor@gmail.com Sefrinus Maria Dolfi Kolo sefriunimor@gmail.com Lukas Pardosi lukaspardosi15@unimor.ac.id <p>Spons <em>Stylissa massa</em> merupakan salah satu sumber daya laut Indonesia yang berpotensi sebagai sumber antibakteri. Bakteri telah diketahui berasosiasi dengan spons dan memiliki kemampuan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis senyawa–senyawa yang terkandung dalam fraksi metanol pada bakteri simbion spons <em>Stylissa massa</em> dan aktivitas antibakteri&nbsp; terhadap pertumbuhan bakteri <em>E.coli</em> dan <em>S .aureus</em>. Metode yang digunakan untuk isolasi spons adalah metode pengenceran berseri dan fraksinasi menggunakan 2 pelarut yaitu metanol dan diklorometan. Sedangkan Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan&nbsp; metode difusi&nbsp; cakram sedangkan&nbsp; identifikasi senyawa menggunkan GC-MS. Penelitian ini menggunkan isolat Bakteri SM4 ekstrak metanol dan menunjukkan adanya kemampuan terhadap bakteri uji <em>E. coli</em> dan <em>S. aureus</em>. Analisis GC-MS menghasilkan 50 puncak dengan 3 senyawa dominan yaitu senyawa <em>Phthalic acid</em>, 2-isopropylphenyl methyl ester&nbsp; sebanyak 5,17%, senyawa m-Toluic acid, TMS derivative sebanyak 4,37% dan senyawa 2,4 Dihydroxybenzaldehyde, 2 TMS derivative&nbsp; sebanyak 3,17. Uji aktivitas antibakteri ekstrak metanol isolat&nbsp; bakteri SM4 terhadap pertumbuhan bakteri <em>S. aureus</em> dan <em>E.coli</em>&nbsp; tergolong sangat kuat, dengan diameter zona hambat berturut - turut adalah 10,92 dan 11,62 mm.</p> 2024-06-26T09:04:24+00:00 ##submission.copyrightStatement##