Journal Science of Biodiversity https://jurnal.unimor.ac.id/index.php/JSB <p align="justify"><strong>Journal Science of Biodiversity&nbsp;</strong>Journal of Biology Science&nbsp;publishes scientific papers on research results and literature reviews in the field of biological sciences and its applications.</p> <p align="justify"><strong>Journal Science of Biodiversity</strong>&nbsp;is a Biology science Journal that is a periodic publication as a means of disseminating research results and knowledge in the field of biology science. Published by the Department of Biology, Faculty of Agriculture, University of Timor two times a year (April and October). Every article is reviewed by experts. Sci-Bio accepts articles or scientific papers from the results of research in the field of biology sciences and its applications that have never been published in other journals.</p> Program Studi Biologi, Universitas Timor en-US Journal Science of Biodiversity 2829-7385 <p>Authors who publish articles in&nbsp;Journal Science of Biodiversity agree to the following terms:</p> <ol> <li class="show">Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a&nbsp;<strong>CC-BY-SA</strong>&nbsp;or&nbsp;<strong>The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.</strong></li> <li class="show">Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.</li> <li class="show">Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See&nbsp;<a href="https://web-archive.southampton.ac.uk/opcit.eprints.org/oacitation-biblio.html">The Effect of Open Access</a>).</li> </ol> Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Berbasis Kulit Buah terhadap Pertumbuhan Bayam Brasil (Althernanthera sissoo hort) dalam Sistem Hidroponik https://jurnal.unimor.ac.id/index.php/JSB/article/view/5421 <p>Kulit buah merupakan jenis limbah organik yang banyak dihasilkan dari konsumsi buah harian masyarakat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Limbah berupa kulit buah mengandung beragam nutrien yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik cair (POC). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dampak pemberian POC berbasis kulit buah terhadap pertumbuhan tanaman bayam Brasil (Althernanthera sissoo hort) dalam sistem hidroponik. Penelitian didesain dengan 5 perlakuan berupa perlakuan K0 (tanpa pupuk), K1 (AB-Mix 500 ppm), P1 (POC 250 ppm), P2 (POC 500 ppm), dan P3 (POC 750 ppm) dengan tiap perlakuan mempunyai 5 ulangan. Data penelitian yang menjadi target adalah kandungan karbon (C-organik), nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) POC berbasis kulit buah, dan pertumbuhan bayam Brasil meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, panjang akar, berat basah, dan berat kering. Uji one-way ANOVA digunakan dalam analisis data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar C-organik dan total NPK POC berbasis kulit buah masih dibawah standar POC yang ditetapkan Kementerian Pertanian. Meskipun pertumbuhan bayam Brasil yang diberi POC kulit buah masih dibawah pertumbuhan tanaman yang dipupuk dengan AB-Mix, beberapa variasi dosis POC kulit buah menunjukkan hasil yang menunjang pertumbuhan bayam Brasil. Dosis 250 ppm berpengaruh terhadap pertambahan tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun dan panjang akar; sedangkan dosis 500 ppm menunjang pertambahan berat basah dan berat kering bayam Brasil.</p> Hizkia Andrian Kurnianto Desyana Millenia Limeranto Kukuh Madyaningrana ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-30 2023-12-30 4 2 41 50 10.32938/jsb/vol4i2pp41-50 Keanekaragaman dan Peran Ekologis Serangga Tanah di Kawasan Hutan Rafae Kecamatan Raimanuk Kabupaten Belu https://jurnal.unimor.ac.id/index.php/JSB/article/view/4834 <p>Serangga tanah merupakan jenis dari serangga yang seluruh atau sebagian hidupnya ditemukan di permukaan tanah. Berdasarkan tingkat trofiknya serangga dibagi menjadi 3 jenis yaitu, serangga herbivora, serangga karnivora dan serangga dekomposer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : Untuk menganalisis jenis serangga tanah yang terdapat di Kawasan hutan Rafae Kecamatan Raimanuk&nbsp;&nbsp; Kabupaten Belu, Untuk menganalisis Bagaimana indeks keanekaragaman serangga di Kawasan hutan Rafae Kecamatan Raimanuk&nbsp; Kabupaten Belu Penelitian dilakukan pada bulan September – November 2022. Penelitian ini bersifat deskriptif-eksploratif. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode Pitffall trap. Hasil penelitian yang di dapat Pada Kawasan Hutan Rafae Kecamatan Raimanuk Kabupaten Belu Ditemukan 14 jenis serangga tanah yang terdiri dari 11 famili serangga dan 5 ordo dengan jumlah individu 364 jenis serangga, dari 12 perangkap yang di pasang pada 2 plot. Spesies serangga tanah yang ditemukan terdapat spesies serangga tanah yang berperan sebagai polinator, dekomposer, predator, parasitoid dan bioindikator.</p> Valerian Yunito Tae Yoseph Nahak Seran Polikarpia Wilhelmina Bani ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-31 2023-12-31 4 2 51 60 10.32938/jsb/vol4i2pp51-60 Identifikasi Parasit pada Ikan Bandeng (Chanos chanos F) yang Dibudidayakan pada Tambak Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Malaka https://jurnal.unimor.ac.id/index.php/JSB/article/view/5686 <p>Ikan bandeng (<em>Chanos chanos </em>F) merupakan salah satu jenis ikan air payau yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan mempunyai prospek cukup baik untuk dikembangkan. Budidaya ikan bandeng merupakan budidaya air payau dimana salinitasnya berada diantara salinitas air laut dan juga air tawar. Tujuan&nbsp; dari penelitian ini untuk mengidentifikasi jenis parasit apa saja yang menginfeksi ikan bandeng, untuk mengetahui prevalensi dan intensitas serangan parasit pada ikan bandeng, unruk mengetahui parameter kualitas air di tambak Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Malaka. Penelitian ini dilaksanankan pada bulan April sampai Juli 2023. Hasil&nbsp; identifikasi mengenai tingkat serangan ektoparasit dan endoparasit pada 30 ekor&nbsp; ikan bandeng (<em>Chanos chanos </em>F<em>), </em>pada Tambak Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Malaka terdapat dua jenis parasit. Jenis parasit yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu <em>Dactylogyrus</em> sp. dan <em>Camallanus</em> sp. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat di simpulkan bahwa : Jenis parasit yang dapat mengifeksi ikan bandeng dalam penelitian ini adalah <em>Dactylogyrus</em> sp dan <em>camallanus</em> sp nilai prevalensi <em>Dactylogyrus</em> sp adalah 10% (infeksi sering), nilai prevalensi <em>camallanus</em> sp 6,67 % (infeksi kadang), sedangkan nilai kualitas air yaitu: kecerahan air&nbsp; 23cm tergolong sangat baik bagi tambak ikan bandeng dan salinitas air 0,66ppt maka dikategorikan kedalam air payau.</p> <p>&nbsp;<strong>Kata kunci</strong> : Identifikasi parasit, Ikan Bandeng.</p> <p>&nbsp;</p> Maksimianus Nahak Gergonius Fallo Gonsianus Pakaenoni ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-31 2023-12-31 4 2 61 65 10.32938/jsb/vol4i2pp61-65 Karakter Fenotip Malai dan Analisis Fenetik Padi Gogo Lokal Kabupaten Kupang https://jurnal.unimor.ac.id/index.php/JSB/article/view/6109 <p><em>Panicle is one part of the plant that is very decisive in rice production because it produces grain and rice grains. Each rice variety has its own characteristics including panicle morphological characters. Communities in Kupang Regency are known to still cultivate local upland rice whose panicle character has not been scientifically documented. This study used 5 varieties of local upland rice as a result of exploration from farmers in Kupang Regency which were characterized morphologically by their panicle characters. Characterization data were analyzed using descriptive qualitative and then scored for analysis using Minitab17 software. The results showed that there was a diversity of panicle morphological characters from each local upland rice variety. The differentiating panicle characters of each variety include panicle type, panicle discharge, secondary panicle branches and panicle shaft. The phenetic analysis divided the five local upland rice varieties into two clusters with a similarity index of 79.94%.&nbsp;</em></p> Dicky Frengky Hanas Jeremy Jethro Palege ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-02-05 2024-02-05 4 2 66 70 10.32938/jsb/vol4i2pp66-70 Identifikasi Tumbuhan Paku (Pteridophyta) Teresterial pada Berbagai Ketinggian Dikawasan Taman Wisata Alam (Twa) Ruteng Kabupaten Manggarai https://jurnal.unimor.ac.id/index.php/JSB/article/view/6154 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis, keanekaragaman dan kerapatan tumbuhan paku di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Ruteng, Kabupaten Manggarai. Pengamatan membagi lokasi penelitian menjadi 5 stasiun, yang terdiri dari dua ekosistem antara lain ekosistem pepohonan dengan ekosistem semak. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik <em>Purposive sampling </em>dengan memasang plot berukuran panjang 40 m dan lebar 40 m. Di dalam plot 40X40 meter terdapat 5 sub plot yang berukuran 10X10 meter. Setiap jenis tumbuhan paku yang ditemukan dicatat mengenai keterangan lokasi, jenis, jumlah, dan dicatat pula hasil pengukuran faktor abiotik.&nbsp; Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis kelimpahan menggunakan rumus analisis vegetasi dan keanekaragaman menggunakan rumus indeks keanekaragaman Shannon-Wiener. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada ekosistem pepohonan ditemukan 13 jenis tumbuhan paku antara lain: <em>Chyateaceae sp</em><em>, </em><em>Angiopteris evecta</em><em>, </em><em>Chyathea contaminans</em><em>, </em><em>Davalia solida</em><em>, </em><em>Davalia denticulate</em><em>, </em><em>Pteris biaurita L</em><em>, </em><em>Vittaria elongate</em><em>, </em><em>Vittaria graminifolia</em><em>, </em><em>Adiantum cuninghamii</em><em>, Asplenium nidus L, </em><em>Nephrolepis cardifolia</em><em>, Selaginella intermedia, </em><em>Lygodium circinatum</em><em>. </em>Pada ekosistem semak ditemukan 9 jenis tumnuhan paku antara lain: <em>Christella dentate</em><em>, Lycopodium candesis, Glechenia linearis, </em><em>Pteridium aquilinum</em><em>, Adiantum cuninghami, </em><em>Nephrolepis cardifolia</em><em>, selaginella intermedia, </em><em>Dipteris conjungate</em> dan <em>Chyathea contaminans</em><em>. </em>Salah satu diantara jenis tumbuhan paku tersebut yang mendominasi kawasan ekosistem pepohonan yaitu <em>Nephrolepis cardifolia</em> dengan jumlah sebanyak 137 individu dengan nilai kerapatan relatif 44,480 %. Nilai keanekaragaman pada ekosistem pepohonan termasuk kategori sedang dengan nilai sebesar H’=1,934. Tumbuhan yang mendominasi pada ekosistem semak yaitu <em>Glechenia linearis </em>dengan jumlah sebanyak 216 individu dengan nilai kerapatan relatif 49,655%. Nilai keanekaragaman pada ekosistem semak termasuk kategori sedang dengan total nilai sebesar H’=1,464.</p> Godefridus Afrino Aprilianna Ballo Arnold Christian Hendrik ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-02-27 2024-02-27 4 2 71 79 10.32938/jsb/vol4i2pp71-79