POSITIF DAN NEGATIF KOPING WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN DENGAN HIV

Authors

  • Veronika Nitsae Prodi Keperawatan, Universitas Timor
  • Megah Andriany Departemen Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

DOI:

https://doi.org/10.32938/jsk.v4i02.3234

Keywords:

HIV/AIDS, Penjara, Stigma dan Diskriminasi, Strategi Koping

Abstract

Latar Belakang: Perasaan yang ditimbulkan akibat stigma dan diskriminasi, sangat mempengaruhi strategi koping Orang yang Hidup dengan HIV/AIDS (ODHA). Strategi koping yang ditentukan oleh masing-masing individu tentu akan berbeda-beda, ada yang bersifat maladaptif dan adaptif. Tujuan: Penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya di Lembaga Pemasyarakatan terkait dengan strategi koping dilakukan secara kualitatif pada WBP tanpa membedakan gender, sehingga perlu adanya kajian lebih lanjut untuk mengetahui prevalensi penilaian WBP perempuan dengan HIV terhadap stigma di lembaga pemasyarakatan (Lapas). Metode: Penelitian ini adalah studi deskriptif dengan populasi seluruh WBP perempuan dengan HIV di salah satu Lapas di Jawa. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan survei menggunakan Ways of Coping Questionnaire. Teknik analisa data menggunakan analisis univariat secara deskriptif. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 69,2% WBP menggunakan confrontative coping , menggunakan distancing, dan menggunakan escape-avoidance. Sebanyak  61,5% WBP sering menggunakan self controlling , 61,5% menggunakan seeking social support , 38,5% memakai accepting responsibility, 53,8% WBP menggunakan planful problem solving, dan 38,5% menggunakan positive reappraisalKesimpulan: WBP perempuan dengan HIV lebih cenderung untuk sering menggunakan negatif koping seperti confrontative coping, distancing dan escape-avoidance yaitu sebanyak 69,2%. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk dapat mengembangkan intervensi yang paling efektif sehingga dapat mengubah strategi koping yang maladaptif menjadi adaptif.

References

Audet, CM, CC McGowan, KA Wallston, and AM Kipp. (2013). “Relationship between HIV Stigma and Self-Isolation among People Living with HIV in Tennessee.” PLoS One 8 (8): 1–8.

Carsita, Wenny Nugrahati. (2017). “Pengalaman ODHA Dalam Menghadapi Stigma Dan Diskriminasi Terkait Penyakitnya.” The Indonesian Journal of Health Science 8 (2): 156–64.

Darwis, Hube M. (2006). Penjelajahan Religio-Spiritual Tentang Emosi Manusia Di Dalam Al Quran. Jakarta: Erlangga.

Ditjen PP & PI, Kemenkes RI. (2017). “Laporan Perkembangan HIV-AIDS & Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) Triwulan I Tahun 2017.” Jakarta.

Folasire, Oluyemisi Folake, Odun Akinyemi, and Eme Owoaje. (2014). “Perceived Social Support among HIV Positive and HIV Negative People in Ibadan, Nigeria.” World Journal of AIDS 4: 15–26. doi:10.4236/wja.2014.41003.

Gomma, Abla Basat. (2006). Melejitkan Kepribadian Diri: Bagaimana Merubah Prilaku Rapuh Menjadi Pribadi Ampuh. Edited by Burhan Sodiq. Solo: Samudera.

Hansson, Lars, Annika Lexe´n, and Joacim Holme´n. (2017). “The Effectiveness of Narrative Enhancement and Cognitive Therapy: A Randomized Controlled Study of a Self-Stigma Intervention.” Soc Psychiatry Psychiatr Epidemio 52: 1415–23. doi:10.1007/s00127-017-1385-x.

Infodatin, Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI. (2014). “Situasi Dan Analisis HIV AIDS.” Jakarta.

Koenig, H. G. (2018). “Religion and Coping.” In Religion and Mental Health, 49–77.

Lazarus, R. S, Folkman, S. (1984). Stress, Appraisal, & Coping. New York: Springer.

Lekganyane, R, and G Plessis. (2012). “Dealing with HIV Related Stigma: A Qualitative Study of Women Outpatients from the Chris Hani Baragwanath Hospital.” Journal of The Association of Nurses In Aids Care, 155–62. doi:10.1016/j.jana.2011.05.00 3.

Meade, C.S., J Wang, X Lin, H Wu, and P.J. Poppen. (2010). “Stress and Coping in HIV-Positive Former Plasma/Blood Donors in China: A Test of Cognitive Appraisal Theory.” AIDS Behav, 328–38. doi:10.1007/s10461-008-9494-x.

Murni, Susana dkk. (2007). Pasien Berdaya. Jakarta: Spiritia.

Nadhiroh, Yahdinil Firda. (2015). “Pengendalian Emosi.” Jurnal Saintifika Islamica 2 (1): 53–63.

Papathanasiou, Ioanna V, Konstantinos Tsaras, Anna Neroliatsiou, and Aikaterini Roupa. (2015). “Stress: Concepts, Theoretical Models and Nursing Interventions.” American Journal of Nursing Science 4 (2–1): 45–50. doi:10.11648/j.ajns.s.2015040201.19.

Priharwanti, A., Raharjo, B. B. (2018). “Problems Focused Coping Penderita HIV Positif.” Public Health Perspective Journal 2 (2): 131–39.

Rachmawati, S. (2013). “Kualitas Hidup Orang Dengan HIV/AIDS Yang Mengikuti Terapi Antiretroviral.” Jurnal Sains Dan Praktik Psikologi 1: 48–62.

Salami Salami, Muvira Annisa Ayu, Yualita Perla. (2021). “Studi Kualitatif Strategi Koping Penderita HIV AIDS Di Kota Bandung.” Faletehan Health Journal 8 (1): 22–30.

UNAIDS. (2008). “Women and HIV in Prison Settings.”

Wardell, Jeffrey D, Paul A Shuper, Sean B Rourke, and Christian S Hendershot. (2018). “Stigma, Coping, and Alcohol Use Severity among People Living with HIV: A Prospective Analysis of Bidirectional and Mediated Associations.” Annals of Behavioral Medicine 20: 1–11. doi:10.1093/abm/kax050.

WHO. (2017). “Number of People (All Ages) Living with HIV.” Global Health Observatory (GHO) Data. http://www.who.int/gho/hiv/epidemic_status/cases_all/en/.
Wilcock, Dawn, Rachel Lennon, and Positive Women Victoria. 2009. “Women and HIV: The Impacts of Stigma and Discrimination.” HIV Austria 7 (3): 1–4.

Additional Files

Published

2022-08-31