PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM MENDORONG MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN INVERS DAN DETERMINAN MATRIKS

  • Intan Sofia Beama SMAK Kasih Karunia
Keywords: penelitian tindakan kelas, motivasi belajar, jigsaw, model pembelajaran kooperatif

Abstract

Pemberian motivasi belajar dapat meningkatkan kualitas belajar dan tercapainya tujuan
pembelajaran. Namun dalam pelaksanaannya, peneliti menemukan beberapa permasalahan
siswa dalam pembelajaran matematika. Pertama, kurangnya kesadaran siswa akan pentingnya
pelajaran matematika dalam implikasi kehidupan sehari-hari. Kedua, kemampuan siswa dalam
memahami konsep dasar matematika masih sangat rendah. Ketiga, siswa memiliki paradigma
yang tidak tepat terhadap pelajaran matematika, sehingga tidak memiliki gairah belajar
matematika. Hal ini mengakibatkan siswa memiliki motivasi belajar yang rendah terhadap
pembelajaran matematika, ditunjukkan melalui respon siswa saat pembelajaran berlangsung dan
hasil penilaian tengah semester yang tidak mencapai nilai ketuntasan minimum. Oleh karena itu,
peneliti mencoba menerapkan salah satu model pembelajaran, yaitu pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw dengan melakukan dua siklus pada pelaksanaan tindakan penelitian. Pelaksanaan
penelitian ini dilakukan sejak 3 November 2020 – 25 Maret 2021 yang melibatkan siswa kelas XI
pada pembelajaran Matematika Wajib tentang Invers dan Determinan Matriks. Metode penelitian
yang dilakukan adalah metode penelitian tindakan kelas model Pelton dengan lima tahapan
penelitian, antara lain identifikasi masalah, pengumpulan data, perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan, dan hasil penilaian. Hasil penelitian yang diperoleh pada siklus 1 adalah
89,6% dan siklus 2 adalah 81,81% dengan acuan kriteria ketuntasan belajar minimum mata
pelajaran Matematika, yaitu 75. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat mendorong motivasi belajar siswa terhadap
pembelajaran invers dan determinan matriks. Hal ini dibuktikan dari cakupan nilai siswa yang
tuntas dari KBM (Ketuntasan Belajar Minimum), meskipun persentase nilai siswa menurun pada 2
siklus penerapan tindakan dan satu tahap evaluasi tambahan penelitian.

Published
2021-12-31