INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT TRADISIONAL (KAJIAN ETNOMEDISIN) SEBAGAI UPAYA SWAMEDIKASI OLEH SUKU DAYAK di MANDOR
Keywords:
Etnomedisin, Fitofarmaka, Suku Dayak, SwamedikasiAbstract
Inventarisasi tumbuhan obat tradisional merupakan tahap skrining awal untuk membantu menemukan tumbuhan yang potensial digunakan sebagai obat dimasa mendatang sekaligus sebagai upaya konservasi terhadap suatu jenis sumber daya alam. Salah satu suku yang masih menggunakan tumbuhan sebagai obat yaitu Suku Dayak di Mandor Kalimantan Barat. Akan tetapi, penelitian mengenai tumbuhan obat tradisional Suku Dayak yang ada di Desa Mandor Kecamatan Mandor Kalimantan Barat belum pernah diteliti dan dilaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisir jenis dan bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan sebagai obat tradisional oleh Suku Dayak Mandor. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuisioner, wawancara dan observasi pada responden. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 26 jenis tumbuhan obat tradisional yang digunakan oleh Suku Dayak di lokasi penelitian, diantaranya bajakah, bawang dayak, sirih merah, pinang merah, serai wangi, sambung nyawa, jahe merah, jeringau merah, kencur, kelor, kumis kucing, ciplukan, meniran, ketepeng, jambu biji, tanaman jarak, miyana, pepaya, sirsak, mengkudu, krokot, kunyit, bandotan, boborongan, pegagan, dan tembelekan. Bagian tanaman yang paling banyak digunakan yaitu daun. Pengetahuan penggunaan tumbuhan obat oleh Suku Dayak telah banyak yang sesuai dengan etik atau data sains berdasarkan kajian literatur penelitian fitofarmaka.