PEDAGOGI GENRE DAN SIBERGOGI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI ERA DIGITAL UNTUK MEWUJUDKAN KOMPETENSI MULTILITERASI SISWA
Keywords:
pedagogi genre, sibergogi, era digital, pembelajaran bahasa Indonesia, kompetensi multiliterasiAbstract
Revolusi Industri 4.0 hingga kini dan bahkan pada waktu yang akan datang merupakan diskursus yang menarik untuk didiskusikan. Penggunaan daya komputasi dan data yang tidak terbatas akibat perkembangan internet dan teknologi digital di era ini menyebabkan segala hal menjadi tanpa batas. Era ini dipercaya akan mendisrupsi banyak bidang, tanpa kecuali bidang pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Pendidikan yang sebelumnya lebih bersifat konvensional terus mengalami perubahan dan cenderung menggunakan dan mengoptimalkan perangkat digital. Namun, perlu disadari bahwa kemudahan yang diperoleh dengan hadirnya komputer dan internet belum sepenuhnya dimanfaaatkan dengan baik oleh para siswa, yang antara lain tampak belum bertumbuh-kembangnya kompetensi literasi mereka dan untuk itu sekolah dan guru memiliki peran strategis mengatasinya. Banyak hal yang dapat dilakukan guru yang antara lain adalah penerapan pendekatan pedagogi genre dan sibergogi dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan kompetensi multiliterasi mereka. Pedagogi berbasis-genre (pedagogi genre) memandang bahasa sebagai suatu sistem dinamis terbuka; pengetahuan bahasa diajarkan secara eksplisit; dan genre (tipe teks) digunakan sebagai titik awal untuk pemodelan, pendekonstruksian, dan pemahaman bahasa. Teks dalam pendekatan pedagogi genre bukan mengacu pada artikel; teks merupakan kegiatan sosial dan tujuan sosial. Dalam kegiatan pendidikan atau permbelajaran dikenal sejumlah pendekatan, yakni pedagogi, andragogi, dan heutagogi. Penggunaan ketiga pendekatan tersebut tentu harus disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan konteksnya.