Kemampuan Computational Thinking Peserta Didik Kelas IX Dalam Menyelesaikan Soal Numerasi Materi Kekongruenan dan Kesebangunan

Authors

  • Prosiding FKIP
  • Dwi Pebri Yanti Universitas Sriwijaya
  • Budi Mulyono Samirun Universitas Sriwijaya

Keywords:

berpikir komputasi, numerasi, kesebangunan, kongruen

Abstract

Kemampuan computational thinking adalah kemampuan yang diperlukan untuk menjawab tantangan pada abad ke-21, karena kemampuan ini dapat menyelesaikan masalah dengan menjabarkan atau menyederhanakan permasalahannya yang besar menjadi bagian-bagian kecil sehingga lebih mudah dipecahkan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan computational thinking peserta didik dan mendeskripsikan kemampuan computational thinking peserta didik. Subjek dalam penelitian ini adalah 20 peserta didik kelas IX A SMP Srijaya Negara Palembang. Instrumen penelitian ini berupa soal tes kekongruenan dan kesebangunan, pedoman wawancara, dan lembar validasi yang memuat 4 indikator computational thinking yaitu dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan berpikir algoritma. Hasil penelitian menunjukkan indikator yang dominan adalah indikator dekomposisi dengan rata-rata 58,45, indikator pengenalan pola dengan rata-rata 45,52, indikator abstraksi dengan rata-rata 56,21,  dan indikator berpikir algoritma dengan rata-rata 27,38. Peserta didik kelas IX A rata-rata mampun memenuhi indikator kemampuan computational thinking yaitu dekomposisi dan abstraksi. Namun, belum maksimal pada indikator pengenalan pola dan berpikir algoritma. Peserta didik dengan kemampuan computational thinking tinggi mampu memenuhi semua indikator computational thinking yaitu dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan berpikir algoritma. Walaupun, pada tahap pengenalan pola dan berpikir algoritma masih terdapat kesalahan. Peserta didik dengan kemampuan computational thinking sedang mampu memenuhi indikator dekomposisi, pengenalan pola, dan abstraksi. Walaupun pada tahap berpikir algoritma masih terdapat kesalahan. Peserta didik dengan kemampuan computational thinking rendah mampu memenuhi indikator dekomposisi dan abstraksi namun masih terdapat beberapa kesalahan. 

Downloads

Published

2025-02-19