Isolasi Dan Karaktesisasi Jamur Endofit Pada Tumbuhan Paku Sejati Dryopteris Filix-Mas Dari Hutan Wisata Alam Oeluan Sebagai Antibakteri

Authors

  • julia hendrigues Biologi
  • Fallo Gergonius Universitas Timor

DOI:

https://doi.org/10.32938/timora.v2i1.9323

Keywords:

Antibakteri, Endofit, Jamur, Tumbuhan

Abstract

Tumbuhan paku-pakuan (pteridophyta) merupakan salah satu tumbuhan yang berpotensi sebagai obat tradisional. Tumbuhan paku digunakan masyarakat TTU sebagai antiakteri, obat malaria, obat penghenti pendarahan, obat pasca persalinan, obat penyakit kulit, dan antiradang. Jamur endofit merupakan jamur yang terdapat pada sistem jaringan tanaman yang tidak menyebabkan gejala penyakit pada tanaman. Jamur endofit menghabiskan sebagian bahkan seluruh siklus hidup koloninya di dalam maupun di luar sel jaringn hidup tanaman inangnya. Tujuan penelitin ini adalah untuk mengetahui karakterisasi jamur endofit yang berasosiasi dengan tumbuhan paku sejati dan untuk mengetahui potensi jamur endofit yang berasosiasi dengan tumbuhan paku sejati.  Pengambilan sampel tumbuhan paku sejati langsung di ambil dari hutan wisata alam oeluan kemudian sampel dipotong menggunakan kater tanpa merusak koloni. Daun tumbuhan paku yang mudah ditumbuhkan pada median PDA dengan media penanaman langsung. Hasil penelitian memperoleh 4 isolat dan hasil karakterisasi dari 4 isolat tersebut memiliki bentuk koloni oval, warna spora coklat, kekuningan dan hitam, bentuk konodia bulat, bentuk konidiafor tegak dan bentuk hifanya bersekat. Dari keempat isolat tersebut diduga jamur endofit.  Hasil uji bakteri Bacillus subtilis ke empat isolat diketahui berpotensi sebagai antibakteri yaitu isolat STPS1 zona hambat 3,4 mm, STPS2 zona hambat 2,5 mm, STPS3 zona hambat 0,6 mm, STPS4 zona hamat 2,30.

References

Andriani, Selvi, Fitratul Aini, Mahya Ihsa. (2019). Isolasi dan Identifikasi Jamur Patogen pada Tanaman Merr. Var. tangkit, Jurnal Bio- Site (Biologi & Sains Terapan), 04 (01) 05:2019

Arini D. I. D., & Kinho, J. (2012). Keragaman Jenis Tumbuhan Paku (Pteridophyta) di Cagar Alam Gunung Ambang Sulawesi Utara. Jurnal penelitian .Info BPK Manado, 2 (1).

Hasiani, V. V., Islamudin. A., Laode R. (2015). Isolasi Jamur Endofit dan Produksi Metabolit Sekunder Antioksidan Dari Daun Pacar (Lawsonia inermis L), Jurnal Sains dan Kesehatan. 1 (4). 147-148.

Kumala, S. (2014). Mikroba Endofit: Pemanfaatan Mikroba Endofit Dalam Bidang Farmasi (Edisi 2). Jakarta : PT. ISFI. Penerbitan.

Pratiwi, R. H. (2014). Potensi Kapuk Randu (Ceiba Pentandra Gaertn.) Dalam Penyediaan Obat Herbal. E-Journal Widya Kesehatan dan Lingkungan, 1. (1) : 53-60.

Radji, M. (2005). Peranan bioteknologi dan mikroba endofit dalam pengembangan obat herbal. 3, 113-126.

Strobel, G. dan Daisy, B., (2003). Bioprospecting For Microbial Endophytes and Their Natural Products, Microbial and Mol. Biology Reviews. 67 (4).

Suhartina., Febby E. F. Kandou., Marina F. O. Singkoh. (2018). Isolasi dan Identifikasi Jamur Endofit Pada Tumbuhan Paku Asplenium nidus. Jurnal Biologi FMIPA UNSRAT. 7 (2). 25.

Tnunay, I. M. Y.,dan Dicky, F. H. (2020). Keragaman Tumbuhan Paku Sebagai Pendukung Objek Wisata di Hutan Wisata Alam Oeluan, Timor Tengah Utara. Jurnal Saintek Lahang Kering, 3 (1). 10.

Worang, (2010). Makalah Individu Pengantar Falsafah Sains (PPS702) Bogor: Program Pascasarjana/S3 Intitut Pertanian Bogor.

Zakaria, A., Nani, R., & La Ode, S. (2015). Aktivitas Antibakteri Kapang Endofit dari Tanaman Kina. Al-Kauniayah Jurnal Biologi, 8 (2) : 51-58.

Downloads

Published

20-06-2025