PEMANFAATAN NIRA LONTAR MENJADI GULA MERAH CETAK DI KELURAHAN MAUBELI, KECAMATAN KOTA KEFAMENANU, KABUPATEN TTU - NTT
Main Article Content
Abstract
Lontar (Borassus sundaicus,Beck) adalah jenis palma yang tumbuh di daerah kering. Di Indonesia, lontar banyak ditemukan di Nusa Tenggara Timur. Produk utama lontar adalah nira dari sadapan bunga, dapat diminum langsung atau diolah jadi gula. Nira yang dijadikan sumberdaya unggulan daerah ini perlu dikembangkan, sebab memberi nilai tambah terhadap pendapatan perkapita dan kesejahteraan.Pemanfaatan nira lontar sebagai gula merah cetak di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) masih dominan dilakukan oleh warga etnis Sabu dan Rote. Sedangkan masyarakat lokal, suku Dawan dominan memanfaatkan nira lontar untuk minuman beralkohol (sopi). Di Kabupaten TTU, Kota Kefamenanu Kelurahan Maubeli terdapat pohon lontar yang belum dimanfaatkan. Terutama yang memproduksi nira lontar menjadi gula merah cetak. Alat, bahan seadanya dengan proses pembuatan tanpa melalui tahapan penyaringan secara baik. Sehingga penampilan gula merahnya kurang menarik. Dampaknya harga pasaran gula di bawah harga pasaran gula merah dari daerah lain yang sudah olah secara higienis.Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah pemanfaatan nira lontar sebagai gula merah cetak melalui pelatihan dan pendampingan serta perbaikan tahapan pengolahan secara higienis, dengan perlakuan media kemasan yang menarik untuk peningkatan harga dan pendapatan petani. Hasil gula merah cetak petani mulai diterima dipasaran toko maupun mini market di kota Kefamenanu. Dampak yang dirasakan petani yakni pendapatan meningkat.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mengirimkan naskahnya pada Bakti Cendana: Jurnal Pengabdian Masyarakat telah memahami ketentuan yang berlaku pada jurnal ini. Jika naskah tersebut diterbitkan, hak cipta artikel itu akan diserahkan kepada Bakti Cendana: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Universitas Timor sebagai penerbit jurnal tersebut.
Hak cipta ini meliputi hak eksklusif untuk mereproduksi dan menyiarkan artikel dalam berbagai bentuk media. Reproduksi sebagian atau keseluruhan isi jurnal ini dan segala yang melekat padanya haruslah dengan seizin Bakti Cendana: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Universitas Timor.
Bakti Cendana: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Universitas Timor, Dewan Editor, dan Reviewer berusaha menjamin agar tidak terjadi kesalahan atau penyimpangan dalam penyajian data dan pernyataan yang dikutip pada jurnal. Dalam hal naskah yang termuat berisi penghargaan pada pihak-pihak tertentu sebagai donatur atau sponsor, itu merupakan bagian yang terpisah dari Bakti Cendana: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan menjadi kepentingan penulis dengan pihak sponsor.
Semua artikel yang dimuat dalam jurnal ini bersifat Open Access dan bebas dibaca, diunduh, dan disebarluaskan oleh para pembaca selama tidak mengabaikan lisensi yang diacu oleh Bakti Cendana: Jurnal Pengabdian Masyarakat: yaitu http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0.
References
Geertz, Clifford. 1983. Involusi Pertanian. Terjemahan S. Supomo. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.
Jayusman. 2010. Perkembangan Budidaya Lontar Di Pulau Sawu Nusa Tenggara Timur. Semarang. Universitas Negeri Semarang.
Tambunan, 2010. Potensi dan Kebijakan Pengembangan Lontar untuk Menambah Pendapatan Penduduk. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan. Volume 7, Nomor 1, Halaman 27 – 45.