Perbedaan Kandungan Tanin Daun Pala (Myristica fragrans Houtt) Jantan Dan Betina Serta Potensinya Sebagai protektor Protein Pakan

Authors

  • Monica Canadianti Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Keywords:

Tanin, Daun Pala, Myristica fragrans Houtt, Proteksi Protein, Bovine Serum Albumin

Abstract

Tanin adalah senyawa metabolit sekunder yang dapat berikatan dengan makromolekul lain, seperti protein. Tanin dapat dijadikan sebagai salah satu agensia untuk memproteksi protein bahan pakan berkualitas tinggi atau protein by-pass bagi ternak ruminansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pohon pala jantan dan betina terhadap kandungan tanin pada daunnya, serta optimalisasi pengikatan tanin dengan protein bovine serum albumin (BSA). Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan jenis daun pala yang berbeda, yaitu daun pala dari pohon jantan dan betina. Penelitian ini terdiri dari dua tahapan, yaitu daun pala sebagai sumber tanin diekstrak dan dianalisis kandungan taninnya, kemudian diuji ikatan antara tanin daun pala dengan protein BSA. Hasil pengukuran kandungan senyawa fenolik, yaitu total fenol, total tanin, dan tanin terhidrolisis daun pala pohon betina nyata lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan dengan daun pala pohon jantan, sedangkan kandungan fenol non-tanin, serta tanin terkondensasi tidak berbeda nyata (P>0,05) di antara kedua jenis daun tersebut. Tanin dari 1 g daun pala pohon betina dapat mengikat protein BSA sebanyak 14,33%, dan tanin kondensasi dapat mengikat 31,56% protein BSA.

References

Ani, A. S., Pujaningsih, R. I., & Widiyanto. 2015. Perlindungan Protein Menggunakan Tanin dan Saponin Terhadap Daya Fermentasi Rumen dan Sintesis Protein Mikrob. Jurnal Veteriner. 16(3): 439-447.

Chalupa, W. 1975. Rumen Bypass and Protection of Proteins and Amino Acids. Journal of Dairy Science. 58(8): 1198–1218.

Dawra, R. K., Makkar, H. P. S., & Singh, B. 1988. Protein-binding capacity of microquantities of tannins. Analytical Biochemistry. 170(1): 50-53.

Ganesa, R. P., Afzalani, A., Hermiseptia, F., Raguati, R., & Hoesni, F. (2023). Evaluasi Tepung Kedele Terproteksi Tanin Kondensasi dari Ekstrak Daun Sengon (Albizia falcataria) terhadap Ketahanan Degradasi oleh Mikroba di Rumen. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi. 23(1): 406-413.

Jayanegara, A., & Sofyan, A. 2008. Penentuan Aktivitas Biologis Tanin Beberapa Hijauan secara in Vitro Menggunakan ’HohenheimGas Test’ dengan Polietilen Glikol Sebagai Determinan. Media Peternakan. 31(1): 44-52.

Jayanegara, A., Wina, E., Soliva, C. R., Marquadt, S., Kreuzer, M., & Leiber, S. 2011. Dependence of forage quality and methanogenic potential of tropical plants on their phenolic fractions as determined by principal component analysis. Animal Feed Science and Technology. 163(2-4): 231-243.

Jayanegara, A., Ridla, M., Laconi, E. B., & Nahrowi. 2019. Komponen Antinutrisi Pada Pakan. Bogor: IPB Press.

Kumar, R., & Singh, M. 1984. Tannins: Their adverse role in ruminant nutrition. Journal of Agricultural and Food Chemistry. 32(3): 447-453.

Makkar, H. P. S. 2003a. Effects and fate of tannins in ruminant animals, adaptation to tannins, and strategies to overcome detrimental effects of feeding tannin-rich feeds. Small Ruminant Research.. 49: 241-256.

Makkar, H. P. S. 2003b. Quantification of Tannins in Tree and Shrub Foliage: A Laboratory Manual. Dordrecht: Springer Science+Business Media Netherlands.

Makkar, H. P. S., Siddhuraju, P., & Becker, K. 2007. Plant Secondary Metabolites. New Jersey: Humana Press.

McDonald, P., Edward, R. A., Greenhalgh, J. F. D., Morgan, C. A., Sinclair, L. A., & Wilkinson, R. G. 2011. Animal Nutrition (7th ed). Harlow: Prentice Hall/Pearson.

Oktavianingsih, E. 2010. Analisis Break Even Point (BEP) Komoditas Minyak Pala di PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) Kebun Ngobo Semarang tahun 2004-2008. [Skripsi]. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Rimbawanto, E. A., & Hartoyo, B. 2021. Degradasi Protein Ransum Basal yang Disuplementasi Undegraded Dietary Protein dan Rumen Degradabel Protein Secara In Vitro. Prosiding Seminar Teknologi dan Agribisnis Peternakan VIII: Peluang dan Tantangan Pengembangan Peternakan Terkini untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan. Purwokerto. Pp. 403-409.

Sasongko, W. T. 2010. Pemanfaatan tanin daun nangka untuk meningkatkan nilai rumen undegraded protein pada bahan pakan protein tinggi. [Tesis]. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Stell, R. G. D., & Torrie, J. H. 1989. Prinsip dan Prosedur Statistika: Suatu Pendekatan Biometrik (B. Sumantri, Trans.; Kedua). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Tempomona, Y., Rorong, J. A., & Wuntu, A. D. 2015. Fotoreduksi Besi Fe3+ Menggunakan Ekstrak Limbah Daun, Kulit, dan Cangkang Biji Pala (Myristica fragrans). Jurnal MIPA. 4(1): 46-50.

Wahyuni, B., & Bermawie, N. 2015. Deteksi Tanaman Pala Jantan dan Betina Secara Dini Berbasis Kearifan Lokal. Warta Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Industri. 21: 28-31.

Downloads

Published

2024-07-31

How to Cite

Canadianti, M. (2024). Perbedaan Kandungan Tanin Daun Pala (Myristica fragrans Houtt) Jantan Dan Betina Serta Potensinya Sebagai protektor Protein Pakan. JAS, 9(3), 61–64. Retrieved from https://jurnal.unimor.ac.id/index.php/JAS/article/view/6204