PUAH MANUS TFE MANU SU’IF SEBAGAI AWAL TUTUR BAGI MASYARAKAT ATOIN METO DALAM PENYELESAIAN KONFLIK SENGKETA TANAH (BATAS TANAH) DI DESA ATMEN, KECAMATAN INSANA BARAT, KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA
DOI:
https://doi.org/10.32938/jpp.v6i3.8012Keywords:
penyelesaian konflik dengan menggunakan pendekatan puah manusAbstract
Puah manus (Sirih pinang) merupakan salah satu sumber pedoman belajar masyarakat suku Timor, Nusa Tenggara Timur. Puah manus yang berarti sirih dan pinang seakan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan masyarakat suku Timor dawan. Dalam budaya Suku Atoin Meto tradisi mengunyah sirih pinang disebut “mamat”. Peranan sirih pinang sebagai simbol budaya sangat mendasar dalam kehidupan masyarakat adat. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan puah manus tfe manu su’if sebagai awal tutur bagi masyarakat atoin meto dalam penyelesaian konflik sengketa tanah (batas tanah). Jenis penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan naturalistik atau kualitatif. Adapun yang menjadi sumber informasi dari penelitian ini adalah kepala suku ,tokoh adat, tokoh masyarakat, dan masyarakat. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui observas,wawancara, dokumentasi dan teknik analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data,penyajian data, verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pah manus tfe manu su’if sebagai awal tutur bagi masyarakat atoin meto dalam peneyelesaian konflik sengketa tanah (batas tanah) memiliki tiga indikator yaitu yang pertama adalah puah manus sebagai simbol persaudaraan. Yang kedua adalah puah manus sebagai media perdamian. Yang ketiga adalah puah manus sebagai relasi sosial dalam masyarakat suku atoin meto.
References
Asy’arie, Musa. (2005). Pendidikan Multikultural dan Konflik Bangsa, Diakses pada tanggal 15 juli 2011.
Amriani, Nurnaningsih. (2012). Mediasi Alternatif Penyelesaian Sengketa Tanah di Pengadilan, Jakarta : Grafindo Persada.
A, Imam Muhni, Djuretna. (1994). Moral dan Religi Menurut Emile Durkheim dan enri Bergson.Yogjakarta: Kanisius.
Blumer, Herbert. (1986). Symbolic Interactionism Perspective and Method. University of California Press.
J. Moleong, Lexy. (2013). “Metodologi Penelitian Kualitatif”. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: RinekaCipta.
Kuncoro, M. (2003). Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga, 52.
Leech, Geoffrey. (1993). Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).
Moleong, J, Lexy. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Miles, B. Matthew. & Huberman, A. Michael. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia.
Nordholt, Schulte H.G. (1971). The Political System of The Atoni of Timor. The Hague-Martinus Nijhoff.
Parsudi, Suparlan. (1975). Kebudayaan Timor. Dalam Koentjaraningrat (Eds). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta Pusat: Djambatan.
Singarimbun, Marsi. (2006). Metode penelitian survei. Jakarta: pustaka LP3ES.
Sugiyono, (2003). Metode penelitian. Bandung. Alfabeta
Sugiyono, (2012). Metode penelitian kualitatif kuantitatif R&D. Bandung. Alfabeta
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kualitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung. PT Alfabet.
Soekanto, S. (2006). Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Seran. Sirilius. (2020). Metodologi Penelitian ekonomi dan sosial. Deepublish: Yogyakarta.
JURNAL
Aksan, N., Kisac., B. Aidyn, M. & Demirbuken, S. (2009) Symbolic Interaction Theory, Procedia Cocial and Behavioral Science, 1, 902-904.
Krisna, E. (2017). Batombe: Warisan Budaya Bangsa dari Nagari Abai Provinsi Sumatra Barat. Jurnal: Madah Vol. 7, No. 2, 159-166.
Makleat, Nirwaning. (2020). Puah Manus Sebagai Sarana Pembelajaran Masyarakat Suku Timor, Nusa Tenggara Timur. Journal of millennial community, 2 (1),28-32.
Norton, S. A. (1998). Betel: Consumption and consequences. Journal of the American Academy of Dermatology, 38(1), 81–88. https:// doi.org/ 10.1016/ S0190-9622(98)70543-2.
Prabowo, Yayan Bagus dan Sudrajat. (2021). Kasepuhan Ciptagelar: Pertanian Sebagai Simbol Budaya dan Keselarasan Alam. Jurnal: Adat dan Budaya, Vol. 3, No. 1. Tahun 2021.
White, R. E., Carlson, S. M., & David Zelazo, P. (2019). Symbolic Thought.
Reference Module in Neuroscience and Biobehavioral Psychology. https://doi.org/10.1016/B978-0-12- 80932
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Poros Politik

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.









