Perbedaan Produksi Susu Puting Depan dan Belakang Sapi PFH yang Mengalami Mastitis Subklinis di KPSP Setia Kawan Pasuruan
Abstract
Penghambat dalam peningkatan produksi susu salah satunya dipengaruhi oleh manajemen pemeliharaan yang kurang baik terutama pada manajemen kesehatan. Salah satu penyebab rendahnya produksi dan kualitas susu sapi perah dari aspek kesehatan adalah adanya penyakit mastitis. Mastitis merupakan peradangan jaringan internal pada kelenjar ambing akibat infiltrasi mikroba dalam puting atau adanya luka yang dapat menimbulkan infeksi akut, sub akut dan kronis. Mastitis subklinis hanya dapat dideteksi melalui pemeriksaan mikrobiologi dan penghitungan jumlah sel somatik terhadap contoh susu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rataan produksi susu puting depan 7,23 ± 4,59 kg/ekor/hari, produksi susu putting belakang 11,05 ± 8,42 kg/ekor/hari. Hal ini dapat dijelaskan bahwa produksi susu putting depan dan belakang pada 36 sapi PFH tersebut memiliki perbedaan yang sangat nyata terhadap kuantitas produksi susu. Rataan skor mastitis puting depan 0,33 ± 0,68, skor mastitis puting belakang 0,94 ± 1,04. Hal ini dapat dijelaskan bahwa skor mastitis puting depan dan belakang pada 36 ekor sapi perah PFH tersebut memiliki perbedaat sangat nyata terhadap kemungkinan terjadinya mastitis.Copyright (c) 2022 Aisyah Khofifah Rachman, Puguh Surjowardojo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
The journal is committed to free-open access that does not charge readers or their institutions for access. Readers are entitled to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of articles, as long as not for commercial purposes. The license type is CC BY-NC 4.0.