Optimasi Sterilisasi Endosperma Kepel (Stelecthocarpus burahol [Bl] Hook F. & Th) Secara In Vitro

Sterilisasi kultur endosperma kepel

  • Etty Handayani Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  • Muhammad Burhanuddin Irsyadi Universitas Gadjah Mada
  • Irfan Aris Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  • Riffa Leshia Muhvi Nur Alawiyah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  • Nandini Ayuningtias Universitas Gadjah Mada
  • Fany Permatasari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  • Innaka Ageng Rineksane Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Keywords: Clorox; Endospermaa; Hidrogen peroxida, Kepel; Sterilisasi

Abstract

Kepel (Stelechocarpus burahol [Bl] Hook F. & Th.) merupakan buah asli Indonesia berbiji banyak dengan ukuran yang besar. Bagian buah yang dapat dikonsumsi hanya 49% dengan bagian lain berupa biji. Perbanyakan kepel secara konvensional masih sulit dilakukan dengan hasil yang rendah. Kultur endosperma secara in vitro adalah metode perbanyakan yang tepat untuk memperoleh tanaman triploid dengan buah tanpa biji.  Sterilisasi merupakan tahap awal yang menjadi kunci keberhasilan kultur in vitro. Hingga kini belum dilaporkan metode sterilisasi endosperma kepel secara in vitro yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode sterilisasi eksplan yang tepat untuk kultur endosperma kepel. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September 2018 – Januari 2019 di Laboratorium Kultur In Vitro, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan perlakuan berbagai konsentrasi bahan sterilan yang terbagi 8 aras: H2O2 (3%10’, 3%15’, 5%10’, 5%15’) NaOCl (5%5’, 5%10’, 10%5’, 10%10’) dengan 3 kali ulangan dan 3 sempel. Parameter yang diamati yaitu: persentase kontaminasi, browning, hidup, vitrifikasi, jenis kontaminasi, waktu kontaminasi dan waktu browning. Hasil penelitian diperoleh bahwa perlakuan NaOCl 10% selama 10 menit merupakan metode sterilisasi paling tepat dengan presentase ekplan hidup 44,44%, persentase eksplan vitrifikasi 66,66%, serta tidak terjadi kontaminasi dan browning

Author Biographies

Etty Handayani, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. jl. Brawijaya, Tamantirto, Kasihan, Bantul, 55676 Yogyakarta

Muhammad Burhanuddin Irsyadi, Universitas Gadjah Mada

Departemen PemuliaanTanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah MadaJl. Flora, Bulaksumur, Depok, Sleman, 55281, D. I. Yogyakarta

Irfan Aris, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jl. Brawijaya, Tamantirto, Kasihan, Bantul, 55676, D. I. Yogyakarta

Riffa Leshia Muhvi Nur Alawiyah, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jl. Brawijaya, Tamantirto, Kasihan, Bantul, 55676, D. I. Yogyakarta

Nandini Ayuningtias, Universitas Gadjah Mada

Departemen Ilmu Hama Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada Jl. Flora, Bulaksumur, Depok, Sleman, 55281, D. I. Yogyakarta, Indonesia

Fany Permatasari, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jl. Brawijaya, Tamantirto, Kasihan, Bantul, 55676, D. I. Yogyakarta

Innaka Ageng Rineksane, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jl. Brawijaya, Tamantirto, Kasihan, Bantul, 55676, D. I. Yogyakarta

References

Batubara, Irmanida, Latifah K. Darusman, Edy Djauhari, and Tohru Mitsunaga. 2010. “Potency of Kepel (Stelechocarpus Burahol) as Cyclooxigenase-2 Inhibitor.” Indonesian Journal of Plant Medicine 3(2):110–14.

Elfasyari, Trie Yuni. 2020. “Penetapan Kadar Flavonoid Total Pada Beberapa Bagian Tanaman Kepel (Stelecocharpus Burahol Hook F. & Th).” Jurnal Farmasi Udayana; Vol. 8, No. 2, Tahun 2019. DOI - 10.24843/JFU.2019.V08.I02.P08 .

Farooq, S. A., T. T. Farooq, and T. V Rao. 2002. “Micropropagation of Annona Squamosa L. Using Nodal Explants.” Pakistan Journal of Biological Sciences 5(1):43–46. DOI: 10.3923/pjbs.2002.43.46.

Fiani, A., and Yuliah. 2018. “Pertumbuhan Kepel (Stelechocarpus Burahol (Blume) Hook & Thomson) Dari Dua Populasi Di Mangunan, Bantul.” Pp. 301–6 in Prosiding SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN BIOLOGI DAN SAINTEK III. 5 Mei. Sukoharjo.

Handayani, E., Nandariyah, V. R. Cahyani, and Parjanto. 2020. “Morphological Characters of Kepel (Stelechocarpus Burahol) from Kulon Progo, Yogyakarta, Indonesia.” in IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. Vol. 458.

Haryjanto, L. 2012. “Konservasi Kepel (Stelechocarpus Burahol (Blume) Hook. f & Thomson): Jenis Yang Telah Langka.” Mitra Hutan Tanaman 7(1):11-17.

Hatmi, Retno Utami, and Setyorini Sudarmaji Widyayanti. 2014. “Potensi Kepel (Stelechocarpus Burahol [Blume] Hook.F & Th.) Sebagai Sumber Pangan Fungsional.” Pp. 248–57 in Prosiding Seminar Nasional Sumber Daya Genetik Pertanian,.

Irsyadi, Muhammad Burhanuddin. 2021. “Factors That Effect of the Optimal Plantlet Growth from Tissue Culture on the Acclimatization Stage.” Pp. 100–104 in Proceeding International Conference on Science and Engineering, 23 October. Yogyakarta, Oktober 23.

Karyanti, J., and R. Ida. 2013. “Pemanfaatan Bahan Teknis KNO3, CACL2, MGSO4, KH2PO4 Sebagai Hara Makro Dan Benzil Adenin Dalam Perbanyakan Jati (Tectona Grandis L) Secara In Vitro.” Jurnal Sains Dan Teknologi Indonesia 14(3):203–8.

Kundu, Monoj, Jayesh Pathak, and Sangita Sahni. 2017. “Embryo Culture and Endosperm Culture.” Pp. 125–40 in Plant Biotechnologi.

Martiansyah, I., D. D. Eris, H. Nurhaimi, and D. Taniwiryono. 2013. “Optimasi Prosedur Sterilisasi Permukaan Eksplan Stek Mikro Karet (Hevea Brasiliensis Muell. Arg).” Menara Perkebunan 81:9–14.

Nair, S., Shirgukar, and Mascarenhas. 1986. “Studies on Endosperm Culture of Annona Squamosal Linn.” Plant Cell Report 5:132–35. DOI: 10.1007/BF00269252

Nasution, S. 2013. “Pengaruh Teknik Strerilisasi Terhadap Keberhasilan Inisasi Eksplan Paulownia (Paulownia Elongata SY. Hu) Secara In Vitro.” [Thesis] Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Permatasari, I. Z. 2013. “Uji Efektivitas Natrium Hipoklorit Dalam Menghambat Pertumbuhan Pseudomonas Aeruginosa Secara In Vitro.” [Skripsi] Universitas Muhammadiyah Semarang. Semarang

Prabakti, Hendy D., Didik Pudji Restanto, and Sholeh Avivi. 2017. “Pengaruh Macam Eksplan Dan Konsentrasi 2,4 D Terhadap Induksi Kalus Kluwek (Pangiun Edule Reinw.) Secara In Vitro.” Gontor AGROTECH Science Journal 3(2):39–58. DOI: 10.21111/agrotech.v3i2.930

Rineksane, I. A., A. K. Mihdzar, K. Saleh, and Q. Z. Faridah. 2012. “In Vitro Development of Embryogenic Calli And Embryogenic Stages In Suspension Cultures of Mangosteen (Garcinia Mangostana L.” Journal of Medicinal Plants Research 6(13):2548 – 2559.

Rismayani, and F. Hamzah. 2010. “Pengaruh Pemberian Chlorox (NaOCl) Pada Sterilisasi Permukaan Untuk Perkembangan Bibit Aglaonema (Donna Carmen) Secara In Vitro.” in Prosiding Seminar Ilmiah dan Pertemuan Tahunan PGJ dan PEJ XX. Maros, Sulawesi Selatan.

Setiani, Nur Asni, Fitri Nurwinda, and Dewi Astriany. 2018. “Pengaruh Desinfektan Dan Lama Perendaman Pada Sterilisasi Eksplan Daun Sukun (Artocarpus Altilis (Parkinson Ex. F.A Zorn) Fosberg).” Biotropika: Journal of Tropical Biology; Vol 6, No 3 (2018). DOI - 10.21776/Ub.Biotropika.2018.006.03.01.

Shofiyani, Anis, and Neni Damajanti. 2017. “Pengembangan Metode Sterilisasi Pada Berbagai Eksplan Guna Meningkatkan Keberhasilan Kultur Kalus Kencur (Kaemferia Galangal L).” Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto 17(1):55–64. doi: 10.30595/agritech.v17i1.1345.

Singh, V., A. Tyagi, P. K. Clrauhan, P. Kumari, and S. Kaushal. 2011. “Idenrification And Prevention Of Bacterial Contimination On Explant Used In Plant Tissue Culture Labs.” International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences 3(4):160–63.

Srivastava, N., B. Kamal, V. Sharma, Y. K. Negi, A. K. Dobriyal, S. Gupta, and V. S. Jadon. 2010. “Standardization of Sterilization Protocol for Micro-Propagation of Aconitum Heterophyllum an Endangered Medicinal Herb.” Acad Arena 6(2):62–66.

Sukamto, A. 2010. “Kultur In Vitro Endosperma, Protokol Yang Efisien Untuk Mendapatkan Tanaman Triploid Secara Langsung.” Jurnal Agro Biogen 6(2):107–12. DOI: 10.21082/jbio.v6n2.2010.p107-112.

Suratman, A. P., and S. Mulyani. 2013. “Keefektifan Penggunaan Bahan Sterilisasi Dalam Pengendalian Kontaminasi Eksplan Pada Perbanyakan Tanaman Sirsak (Annona Muricata L.) Secara In Vitro.” Publikasi Hasil Penelitian Hibah Bersaing Dikti 1–8.

Tao, R., K. Ozawa, M. Tamura, and A. Sugiura. 1996. “Dodecaploid Plant Regeneration from Endosperm Culture of Persimmon (Diospyros Kaki L.).” Pp. 119–28 in I International Persimmon Symposium.

Tisnadjaja, D., D. E. Saliman, Silvia, and P. Simanjuntak. 2006. “Pengkajian Burahol (Stelechocarpus Burahol (Blume) Hook & Thomson) Sebagai Buah Yang Memiliki Kandungan Senyawa Antioksidan.” Biodiversitas 7(2):199–202. DOI: 10.13057/biodiv/d070223.

Yang, Z. 2009. “Vegetatif Propagation and Genetic Fingerprinting OF Eucalyptus Grandis and Eucalyptus Amplifolia.” University of Florida.

Published
2021-08-31