Analisis Struktur dan Komposisi Vegetasi di Hutan Jati Desa Naikasa Kecamatan Tasifeto Barat Kabupaten Belu

  • Ludgardis Ledheng Universitas Timor
  • Blasius Atini Universitas Timor
  • Yosefina Nabu Universitas Timor
Keywords: Struktur Komposisi Vegetasi, pohon, tiang, pancang, anakan, hutan jati

Abstract

Penelitian ini bertujuna mengetahui jenis-jenis vegetasi, struktur dan komposisi vegetasi dan implementasi hasil penelitian tentang analisis struktur dan komposisi vegetasi di hutan jati Desa Naikasa, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuadrat atau transek dengan menentukan plot-plot pengamatan disepanjang garis transek. Pada setiap transek digunakan plot-plot pengamatan dengan ukuran 20m x 20m untuk vegetasi tingkat pohon, 10m x 10m untuk vegetasi tingkat tiang, 5m x 5m untuk vegetasi tingkat pancang dan 2m x 2m untuk vegetasi tingkat anakan. Teknik pengumpulan data yaitu mencatat semua jenis tumbuhan yang terdapat pada tiap plot, menghitung individu tiap jenis dan mengukur diameter batang. Untuk mengetahui jenis–jenis vegetasi, struktur dan komposisi vegetasi, maka teknik analisis data dilakukan dengan cara menghitung kerapatan, frekuensi, dominansi, dan indeks nilai penting. Hasil penelitian dan analisa data ini menunjukan bahwa di hutan jati ditemukan 3 jenis tumbuhan dengan jumlah yang berbeda pada semua tegakan. Pada vegetasi tingkat pohon ditemukan 147 individu, vegetasi tingkat tiang sebanyak 46 individu, vegetasi tingkat pancang sebanyak 27 individu, dan vegetasi tingkat anakan sebanyak 16 individu. Komposisi jenis untuk vegetasi tingkat pohon didominasi oleh Tectona grandis, L dengan jumlah INP sebesar 237,55%, sedangkan yang paling rendah jenis Gmelina arborea dengan jumlah INP 12,27%. Vegetasi tingkat tiang didominasi oleh jenis Tectona grandis,L dengan jumlah INP sebesar 215,13%, sedangkan yang paling rendah jenis Gmelina arborea dengan jumlah INP 7,23%. Vegetasi tingkat pancang didominasi oleh jenis Tectona grandis, L dengan jumlah INP sebesar 179,20%, sedangkan yang paling rendah jenis Gmelina arborea dengan jumlah INP 34,76%. Dan untuk vegetasi tingkat anakan didominasi oleh jenis tectona grandis, L dengan jumlah INP sebesar 124,04%, sedangkan yang paling rendah jenis Gmelina arborea dengan jumlah INP 13,94%.

Published
2016-04-24