Identifikasi Value Added (Nilai Tambah) Pada Usaha Abon Sapi di Kota Kefamenanu, Provinsi Nusa Tenggara Timur

  • Boanerges Putra Sipayung Fakultas Pertanian, Universitas Timor
  • Valentina Inda Tlali Fakultas Pertanian, Universitas Timor
  • Simon Juan Kune Fakultas Pertanian, Universitas Timor
  • Fransiskus Dhewa Kadju Kadju Fakultas Pertanian, Universitas Timor
Keywords: Daging Sapi, Nilai tambah, Abon Sapi

Abstract

Perubahan nilai tambah pada usaha peternakan; khususnya pada komoditas sapi potong, menyebabkan semakin banyak produk daging sapi yang mengalami diferensiasi (proses pengolahan) seperti pada produk abon. Analisis nilai tambah pada produk abon merupakan tujuan dilaksanakannya penelitian ini. Penelitian dilakukan di Kota Kefamenanu pada bulan Agustus 2022 dengan menggunakan metode survei. Sampel yang digunakan pada penelitian ditentukan secara sengaja (purposive sampling) dengan 1 sampel responden UMKM. Hasil analisis menggunakan Metode Hayami menunjukkan bahwa nilai tambah usaha abon di Kota Kefamenanu sebesar Rp 29.630,00 untuk setiap kilogram abon yang dijual kepada konsumen. Usaha abon di Kota Kefamenanu menghasilkan produk abon sebanyak 40 kg dari input 50 kg daging segar yang digunakan. Hasil analisis menggunakan Metode Hayami menunjukkan bahwa nilai tambah usaha abon di Kota Kefamenanu sebesar Rp 29.630,00 untuk setiap kilogram abon yang dijual kepada konsumen dengan keuntungan mencapai Rp 27.880,00/kg.

References

Austin, J. E. 1981. Agroindustrial Project Analysis. The John Hopkins University Press. London.

Badan Pusat Statistik Kabupaten TTU. 2021. Kabupaten Timor Tengah Utara Dalam Angka 2021. BPS.

Badan Pusat Statistik Provinsi NTT. 2021. Provinsi Nusa Tenggara Timur Dalam Angka 2021. BPS.

Coltrain, D., Barton, D., & Boland, M. 2000. Value Added: Opportunities And Strategies. Arthur Capper Cooperative Center, Department of Agricultural Economics. Kansas State University.

Emhar, A., Murti, J., Aji, M., & Agustina, T. 2014. Analisis rantai pasokan (supply chain) daging sapi di Kabupaten Jember. Berkala Ilmiah Pertanian, 1(33): 55–61.

Felea, M., & Albǎstroiu, I. 2013. Defining The Concept of Supply Chain Management and its Relevance to Romanian Academics and Practitioners. The Amfiteatru Economic Journal, 15(33): 74–88.

Kadju, F. Y. D., Hartono, B., & Nugroho, B. A. 2020a. Analysis of Beef Supply Chain in Kupang Town East Nusa Tenggara Province. IRJAES, 5(1): 69–73.

Kadju, F. Y. D., Hartono, B., & Nugroho, B. A. 2020b. Analysis of Value Added on Entrepreneurship of Beef Shredded and Jerky in Kupang Town East Nusa Tenggara Province. IRJAES, 5(1): 222–225.

Kadju, F. Y. D., Hartono, B., & Nugroho, B. A. 2021. Analisis Nilai Tambah pada Usaha Se’i Sapi di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Agrimor, 6(3): 108–113.

Marimin, & Maghfiroh, N. 2010. Aplikasi Teknis Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Rantai Pasok. IPB Press.

Perkins, E., and M. Errickson. 1996. Deef Frying: Chemistry; Nutrition and Practical Aplication. AOCS Press.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2022. Outlook Daging Sapi 2022. Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian.

Singarimbun, M., dan S. Effendi. 2006. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.

Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press.

Published
2023-01-30
How to Cite
Sipayung, B., Tlali, V., Kune, S., & Kadju, F. (2023). Identifikasi Value Added (Nilai Tambah) Pada Usaha Abon Sapi di Kota Kefamenanu, Provinsi Nusa Tenggara Timur. JAS, 8(1), 21-25. https://doi.org/10.32938/ja.v8i1.3557