Pertumbuhan Mikroba dan Derajat Keasaman Susu Sapi Yang Mengalami Pemalsuan Dengan Air

  • Afduha Nurus Syamsi Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Banyumas
  • Merryafinola Ifani Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Banyumas
  • Hermawan Setyo Widodo Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Banyumas
  • Yusuf Subagyo Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Banyumas
Keywords: Susu, Pemalsuan, Air, Mikroorganisme, Total keasaman

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk memberikan gambaran potensi percepatan kerusakan susu yang dipalsukan dengan air berdasarkan angka mikroba dan total keasaman. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan materi utama yaitu susu sapi yang diambil segera setelah pemerahan. Rancangan acak lengkap (RAL) faktorial diterapkan dengan faktor A adalah 3 jenis susu (susu tidak dipalsukan (TD), susu dipalsukan dengan air sekitar kandang (DAK), dan susu dipalsukan dengan air rumah (DAR)). Faktor B adalah 6 selang waktu pengamatan (0, 4, 8, 12, 16, dan 20 jam). Penelitian dilakukan dengan 18 kombinasi perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 54 unit percobaan. Peubah Total Plate Count (TPC), pH, serta Soxhlet Henkel (SH) dianalisis variansi dan diuji lanjut dengan orthogonal polynomial, sedangkan indentifikasi kapang dibahas secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara jenis pemalsuan susu dan waktu pengamatan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap TPC, pH, dan SH. Analisis regresi menunjukkan bahwa susu TD pada TPC memperoleh persamaan y= 70.246x+137.952 (R2=0.77); DAK yaitu y= 44.925x+203.500 (R2=0.94); dan DAR yaitu y= 67.007x+70.095 (R2=0.72). Susu TD pada pH memperoleh persamaan y=-0.0685x+6.7067 (R2=0.94); DAK yaitu y= -0.097x+6.7767 (R2=0.98); DAR yaitu y= -0.0929x+6.741 (R2=0.96). Susu TD pada 0SH menunjukkan persamaan y= 0.9029x+4.2381 (R2= 0.85); DAK yaitu y= 0.9464x+3.5857 (R2=0.87); DAR yaitu y= 0.9357x+3.4095 (R2=0.88). Identifikasi kapang menunjukkan angka positif pada pengamatan selama 8 dan 12 jam; dan tertinggi ditemukan pada susu DAK. Disimpulkan bahwa susu yang dipalsukan dengan DAK mengalami percepatan pertumbuhan mikroba dan akumulasi asam paling cepat dibandingkan dengan susu yang dipalsukan dengan DAR atau susu TD.

References

Ahmed, A. A. H. 2009. Milk adulteration by adding water and starch at Khartoum state. Pak. J. Nutr. 8 (4): 439-440.

Aishwarya, M.N.L. and M.B. Duza. 2017. A Review on Adulteration of Milk. Indo American Journal of Pharmaceutical Research. 7(08): 630-637.

Batra, N.G., A. Sharma, A. Saxena and A. Garg. 2017. Evaluation of Adulterants Commonly Found in Milk Samples. International Journal of Agriculture and Food Science Technology. 8(1): 13-18.

Coorevits, A., V. De Jonghe, J. Vandroemme, R. Reekmans, J. Heyrman, W. Messens, P De Vos and M. Heyndrickx. 2007. Comparative Analysis of the Diversity of Aerobic Spore-Forming Bacteria in Raw Milk from Organic and Conventional Dairy Farms. Systematic and Applied Microbiology. 31 (2008): 126–140.

Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. PT. Prasindo Persada. Jakarta.

Motta, T.M.C., R.B. Hoff, F.Barreto, R.B.S. Andrade, D.M. Lorenzini, L.Z. Meneghini, and T.M. Pizzolato. Detection and Confirmation of Milk Adulteration With Cheese Whey Using Proteomic-Like Sample Preparation and Liquid Chromatography–Electrospray–Tandem Mass Spectrometry Analysis. Talanta. 120 (2014): 498-505.

Raju, K., Shobham, A. Ramanujam and M.K. Sukumaran. 2017. Qualitative Detection of Some Adulterants in Milk Samples Supplied in the Twin Cities of Secunderabad and Hyderabad, Telangana. JMSCR. 05 (08): 26242-26250.

Roza, E. dan S. Aritonang. 2006. Pengaruh Lama Penyimpanan Setelah Diperah Terhadap pH, Berat Jenis, dan Jumlah Koloni Bakteri Susu Kerbau. Jurnal Peternakan Indonesia. 11(1):74-78.

Sari, S.N., A. Ety, S. Susianti, dan T.U. Soleha. 2019. Identifikasi bakteri escherichia coli pada air sumur gali di Kelurahan Kelapa Tiga, Kaliawi Persada, dan Pasir Gintung Kota Bandar Lampung. MEDULA, Medical Profession Journal of Lampung University. 9(1): 57-65.

Shaikh, N., A.H. Soomoro, S.A. Sheikh, and M. Khaskheli. 2013. Extent of Water and Its Influence of Physical Characteristic of Market Milk. Pakistan Journal of Nutrition. 12 (2): 178-181.

Shaikh, N., A.H. Soomro, S.A. Sheikh, M. Khaskheli and A. Marri. 2013. Detection of Adulterants and Their Effect on The Quality Characteristics of Market Milk. Pak. J. Agri., Agril. Engg., Vet. Sci. 29 (2): 175-183.

Sulistiowati, Y. 2009. Pemeriksaan Mikrobiologik Susu Sapi Murni dari Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali. UMS Press. Surakarta

Suwito, W., E. Winarti, dan N.A.A. Tisnawati. 2014. Pencemaran bakteri dalam air sumur di sekitar peternakan sapi potong di Yogyakarta. Acta VETERINARIA Indonesiana. 2(2): 43-48.

Swathi, J.K. and N. Kauser. 2015. A Study on Adulteration of Milk and Milk Products From Local Vendors. International Journal of Biomedical and Advance Research. 6(09): 678-681.

Syamsi, A.N., H.S. Widodo, dan M. Ifani. 2020. Mempertahankan Kualitas Susu Melalui Sanitasi dan Higiene Pemerahan. Prosiding Seminar Teknologi dan Agribisnis Peternakan VII–Webinar: Prospek Peternakan di Era Normal Baru Pasca Pandemi COVID-19, Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, 27 Juni 2020.

Umar, Razali, dan A. Novita. 2014. Derajat Keasaman dan Angka Reduktase Susu Sapi Pasteurisasi dengan Lama Penyimpanan yang Berbeda. Jurnal Medika Veterinaria. 8 (1): 43-46.

Published
2023-01-30
How to Cite
Syamsi, A., Ifani, M., Widodo, H., & Subagyo, Y. (2023). Pertumbuhan Mikroba dan Derajat Keasaman Susu Sapi Yang Mengalami Pemalsuan Dengan Air. JAS, 8(1), 1-5. https://doi.org/10.32938/ja.v8i1.3700