Analisis Potensi Ekonomi untuk Meningkatkan Daya Saing Di Kawasan Perbatasan Nusa Tenggara Timur
Analysis of Economic Potential to Increase Competitiveness in Border Areas East Nusa Tenggara
DOI:
https://doi.org/10.32938/jep.v6i3.1340Keywords:
Economic Potential, Border area, CompetitivenessAbstract
Abstrak
Kawasan Perbatasan Darat Provinsi NTT yang meliputi Kabupaten Malaka, Kabupaten Belu, Kabupaten TTU dan Kabupaten Kupang. Berdasarkan data BPS NTT tahun 2016-2019 menunjukan pertumbuhan ekonomi pada keempat wilayah tersebut selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui potensi perekonomian pada masing-masing daerah yang dapat mendorong peningkatan daya saing di Kawasan Perbatasan Nusa Tenggara Timur. Metode yang digunakan adalah analisis LQ, Shift Share serta Tipologi Klassen. Hasil analisis menunjukan bahwa potensi ekonomi wilayah perbatasan darat Provinsi Nusa Tenggara Timur secara umum ada di sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib. Namun masing-masing wilayah tetap memiliki keunggulan yang berbeda-beda seperti Kabupaten Kupang unggul pada sektor penggalian dan pertambangan, Kabupaten TTU unggul pada sektor transportasi dan pergudangan, Kabupaten Belu unggul pada sektor perdagangan besar dan Kabupaten Malaka unggul pada sektor industri pengolahan. Masing-masing sektor unggulan harus mampu didorong sebagai leading sektor yang nantinya akan memberikan dampak pengganda bagi perekonomian wilayah.
Kata Kunci : Potensi Ekonomi, Kawasan Perbatasan, Daya saing
Abstract
The land border area of NTT Province which includes Malacca Regency, Belu Regency, TTU Regency and Kupang Regency. Based on NTT BPS data for 2016-2019 shows economic growth that always increases from year to year. The purpose of this study is to determine the economic potential to increase competitiveness in the East Nusa Tenggara Border Area. The method used is the analysis of LQ, Shift Share and Klassen Typology. The results of the analysis show that the economic potential of the land border area of East Nusa Tenggara Province in general is in the government administration sector, defense and mandatory social security. However, each region still has different advantages such as Kupang Regency excels in the quarrying and mining sector, TTU Regency excels in the transportation and warehousing sector, Belu Regency excels in the wholesale trade sector and Malaka Regency excels in the manufacturing sector. Each sector must be able to be encouraged as a leading sector which will later have a multiplier impact on the regional economy.
Keyword : Economic Potential, Border area, Competitiveness
References
Badan Pusat Statistik. 2019. Profil Kabupaten Kupang. Kupang : Badan Pusat Statistik Kabupaten Kupang
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2005. Rencana Induk Pengelolaan Perbatasan Negara. Jakarta : Bappenas
Bank Indonesia. 2021. Laporan Perekonomian Provinsi NTT. Jakarta : BI
Jhingan ML. 2008. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta (ID): Raja Grafindo persada
Kemitraan Partenertship. 2011. Kebijakan Pengelolaan Kawasan Perbatasan Indonesia. The Partnership for Governance Reform. Jakarta
Kennedy PSJ, Tobing SJ, Heatubun AB, Toruan RL. 2018. Strategic Issues Of Indonesian Border Area Development Based On The Master Plan 2015- 2019. Proceeding International Seminar on Accounting for Society : 190- 198
Keputusan Menteri Pertanian. No.215/Kpts/OT.050/3/ 2017 tentang Pengembangan Lumbung Pangan Berorientasi Ekspor di Wilayah Perbatasan dalam rangka Membangun Lumbung Pangan melalui pendekatan kawasan terpadu. Jakarta (ID): Sekretaris Negara.
Kiha KK. Korbafo YA. 2019. Analisis Sektor Unggulan dan strategi pengembangannya dalam meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten Timor Tengah Utara. Jurnal AKRAB JUARAVolume 4Nomor 4 EdisiNovember2019(43-57)
Kusumastuti, RB. Purnamadewi, Yeti Lis. 2014. Strategi Pembangunan Ekonomi Wilayah Provinsi Kalimantan Utara. Bogor : Repository Institut Pertanian Bogor
Maliatja FM. Sambiran, Sarah. Mantiri, MMS. 2019. Implementasi Program Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud dalam Pembangunan Infrastruktur. Eksekutif : Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Sam Ratulangi
Mawikere HA. Witjaksono A. Widodo WHS. 2017. Strategi pengembangan wilayah berbasis sektor unggulan di Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Malang : Institut Teknologi Nasional
Nalle FW. Giri AM. 2020. Analisis Potensi Sektor Unggulan di Kabupaten Timor Tengah Utara. Jurnal Ekonomi Pembangunan Isssn: 2503-3093 (Online)Vol 5 No.2 Juni 2020
Nalle, Frederric W. 2018. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan Di Kecamatan Insana Kabupaten Timor Tengah Utara. Undip: Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan
Novista T. Purnamadewi YL. 2019. Percepatan Pembangunan Ekonomi Daerah Tertinggal di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Bogor: Institut Pertanian Bogor
Oki, Kamilaus Konstanse. Pangastuti, Margaretha Diana. 2020. Pengaruh Pengelolaan Alokasi Dana Desa Terhadap Pemberdayaan dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Desa Maurisu Selatan Kecamatan Bikomi Selatan. Ekopem : Jurnal Ekonomi Pembangunan
Oktavia, H. F., Hanani, N., & Suhartini. (2016). Peran Sektor Pertanian dalam Pembangunan Ekonomi di Provinsi Jawa Timur (Pendekatan Input-output). Jurnal Habitat, 27 (2), 72–84.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara. 2016-2021. Kefamenanu: Bappeda TTU
Rencana Tata Ruang Wilatah Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur. 2014. Kupang: Bappeda NTT
Sugiyanto, Sukesi. 2010. Penelitian Pengembangan Pusat pusat Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Lamandau. Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis 1(2):202-215
Tarigan R. 2005. Ekonomi Regional-Teori dan Aplikasi Edisi Revisi. Jakarta (ID): Bumi Aksara
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara. Jakarta : Sekretaris Negara
Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ryuang. Jakarta : Sekretaris Negara