ANALISIS STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP KEMISKINAN DI KECAMATAN INSANA KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA

Authors

  • Imelda Lake universitas timor

DOI:

https://doi.org/10.32938/jep.v5i4.261

Keywords:

Pendidikan, Pekerjaan, Jumlah tanggungan, Kondisi rumah tinggal dan Kemiskinan.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status social ekonomi orang tua terhadap kemiskinan, dilihat dari pendidikan, pekerjaan, jumlah tanggungan dan kondisi rumah tinggal di Kecamatan Insana Kabupaten Timor Tengah Utara. Alat analisis yang digunakan adalah analisis jalur.

               Hasil penelitian menunjukan bahwa :pendidikan berpengaruh sigifikan terhadap pekerjaan (X2). Karena nilai signifikansinya lebih kecil dari alpha 0,000<0,05, pendidikan (X1) tidak berpengaruh terhadap jumlah tanggungan (X3). Karena nilai signifikansinya lebih besar dari alpha 0,201>0,05. 3) pekerjaan (X2) tidak berpengaruh terhadap jumlah tanggungan (X3). Karena nilai signifikansinya lebih kecil dari alpha 0,000<0,05. Karena nilai signifikansinya lebih besar dari alpha 0,561>0,05. 4) pendidikan (X1) berpengaruh terhadap kondisi rumah tinggal (Y1). Karena nilai signifikansinya lebih kecil dari alpha 0,000<0,05. 5 pekerjaan (X2) berpengaruh terhadap kondisi rumah tinggal (Y1). Karena nilai signifikansinya lebih kecil dari alpha 0,000<0,05.  6) jumlah tanggungan (X3) tidak berpengaruh terhadap kondisi rumah tinggal (Y1). Karena nilai signifikansinya lebih besar dari alpha 0,137>0,05. 7) pendidikan (X1)  tidak berpengaruh terhadap kemiskinan (Y2). Karena nilai signifikansinya lebih besar dari alpha 0,271>0,05. 8) pekerjaan (X2) berpengaruh terhadap kemiskinan (Y2). Karena nilai signifikansinya lebih kecil dari alpha 0,000<0,05. 9) jumlah tanggungan (X3) berpengaruh terhadap kemiskinan (Y2). Karena nilai signifikansinya lebih kecil dari alpha 0,040<0,05. 10) kondisi tempat tinggal (X4) berpengaruh terhadap kemiskinan (Y2). Karena nilai signifikansinya lebih kecil dari alpha 0,000<0,05. Karena nilai signifikansinya lebih kecil dari alpha 0,007<0,05.  11)Variabel pendidikan (X1)  mampu dimediasi variabel kondisi rumah tinggal (X4) terhadap kemiskinan (Y). disebabkan nilai hubungan langsung pengaruh (X1) ke (Y)  sebesar 0,106 lebih kecil jika dibandingkan dengan pengaruh secara tidak langsung yang nilainya sebesar 0,179. 12) Variabel (X2) tidak mampu dimediasi variabel (X4) ke (Y). Hal ini disebabkan karena nilai hubungan langsung pengaruh (X2) ke (Y) sebesar 0,465 lebih besar jika dibandingkan dengan pengaruh secara tidak langsung yang nilainya hanya sebesar 0,094. 13) Variabel (X3) tidak mampu dimediasi variabel (X4) ke kemiskinan (Y). Hal ini disebabkan karena nilai hubungan langsung pengaruh (X3) ke (Y) sebesar 0,139 lebih besar jika dibandingkan dengan pengaruh secara tidak langsung yang nilainya hanya sebesar 0,028.

               Kesimpulannya bahwa 1)pendidikan (X1) berpengaruh terhadap pekerjaan (X2). 2) pendidikan (X1) tidak berpengaruh terhadap jumlah tanggungan (X3). 3) pekerjaan (X2) tidak berpengaruh terhadap jumlah tanggungan (X3). 4) pendidikan (X1) berpengaruh terhadap kondisi rumah tinggal (Y1). 5 pekerjaan (X2) berpengaruh terhadap kondisi rumah tinggal (Y1). 6) jumlah tanggungan (X3) tidak berpengaruh terhadap kondisi rumah tinggal (Y1). 7) pendidikan (X1)  tidak berpengaruh terhadap kemiskinan (Y2).8) pekerjaan (X2) berpengaruh terhadap kemiskinan (Y2). 9) jumlah tanggungan (X3) berpengaruh terhadap kemiskinan (Y2).10) kondisi tempat tinggal (X4) berpengaruh terhadap kemiskinan (Y2).11)Variabel pendidikan (X1)  mampu dimediasi variabel kondisi rumah tinggal (X4) terhadap kemiskinan (Y). 12) Variabel (X2) tidak mampu dimediasi variabel (X4) ke (Y). 13) Variabel (X3) tidak mampu dimediasi variabel (X4) ke kemiskinan (Y).

References

Bulatao Rodolfo A. and Lee Ronald D. (eds.), 1983. Determinants of fertility in developing countries: a summary of knowledge. Washington D.C., National Academy Press, 2 vol., 642 p, 846 p.
Chenchovsky dan Meesok WordBank dalam Faturochman dan Marsellinus (1994)
Hauser Philip M. 1974.”The Measurement of Labour Utilization”.Malayan Economic Review,I (April): 1-25.
M Kuncoro.2004.Otonomi dan Pembangunan Daerah. Erlangga
Poerwadarminta, 2003. Kumus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka
Quibria, M.G, 1994, Rural Property in Asia; Bangladesh, India dan Srilanka, Asian Development Bank, Manila.
Seran, Sirilius. 2012. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi. Kupang: Gita Kasih.
Sugiyono. 2004.Metode Penelitian Bisnis.Alfabeta.Bandung
Tjahya, Supriatna, 1997. Birokrasi Pemberdayaan dan Pengentasan Kemiskinan : Humaniora Utama Press.
Todaro, M. P., dan Smith, S. C. (2012). Economic Development, 11th Edition. Boston: Addison-Wesley.
Undang-Undang No.4 tahun 1974 tentang kesejahteraan anak,
Undang-Undang No. 4 tahun 1992 tentang perumahan dan pemukiman,
World Bank (2005) ‘Raising Investment in Indonesia: A Second Generation of Reforms.’ World Bank Report No. 31708-IND. Washington DC: The World Bank.
Zuluaga,1990.Different Channels Of Impact Of Education On Poverty: An Analysis For Colombia. Preliminari Draft.

Downloads

Published

2021-02-26