Penerapan Model Pembelajaran Probing-Prompting Dalam Meningkatkan Kemampuan Kognitif Mahasiswa Berdasarkan Perbedaan Gender

Main Article Content

Lailin Hijriani
Justin Eduardo Simarmata
Yosepha Patricia Wua Laja

Abstract

Deskriptif kuantitatif dan deskripstif kualitatif merupakan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Subjek penelitian berjumlah 22 orang. Subjek penelitian yang berjumlah 22 orang dilibatkan pada saat proses pembelajaran untuk melihat efektivitas penerapan model pembelajaran Probing-Prompting, sedangkan untuk melihat perbedaan kemampuan kognitif subjek penelitian berdasarkan gender, dipilih 6 orang subjek dari 22 orang subjek dengan teknik purposive sampling yaitu subjek yang memenuhi kriteria yang sesuai dengan kemampuan awal matematika terdiri dari 3 mahasiswa dan 3 mahasiswi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  penerapan model pembelajaran Probing-Prompting efektif diterapkan dalam  proses pembelajaran. Hal ini didasarkan pada pencapaian hasil belajar klasikal dengan rata-rata nilai sebesar 81,77  masuk dalam kategori baik, ketika proses pembelajaran berlangsung subjek penelitian mampu merespon dengan baik setiap pertanyaan yang diajukan oleh dosen. Selanjutnya untuk melihat perbedaan kemampuan kognitif berdasarkan perbedaan gender baik mahasiswa dan  mahasiswi secara berturut-turut memperoleh rata-rata nilai sebesar 86,67 dan 98 masuk dalam kategori sangat baik. Kemampuan kognitif mahasiswa sampai pada level 5 yaitu mengevaluasi (C5) sedangkan kemampuan kognitif mahasiswi sampai pada level mencipta (C6). Dengan kata lain kemampuan kognitif mahasiswi lebih baik dibandingkan dengan kemampuan kognitif mahasiswa. 


 

Article Details

How to Cite
Hijriani, L., Simarmata, J., & Laja, Y. (2024). Penerapan Model Pembelajaran Probing-Prompting Dalam Meningkatkan Kemampuan Kognitif Mahasiswa Berdasarkan Perbedaan Gender. MATH-EDU: Jurnal Ilmu Pendidikan Matematika, 9(1), 427-434. https://doi.org/10.32938/jipm.9.1.2024.427-433
Section
Articles

References

Buranda, M. S., & Bernard, M. (2019). Analisis kemampuan pemecahan masalah matematik materi lingkaran siswa SMP berdasarkan gender. JPMI (Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif), 2(1), 33-40.
Creswell, J.W. (2010). Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research 4th Edition. Boston: Pearson.
Hijriani, L., Rahardjo, S., & Rahardi, R. (2022). Representasi Matematis Dan Kemampuan Matematika Siswa Smp Ditinjau Dari Taksonomi Bloom. AXIOM: Jurnal Pendidikan dan Matematika, 11(1), 56-68.
Krathwohl, D. R. (2002). A revision of Bloom's taxonomy: An overview. Theory into practice, 41(4), 212-218.
Maccoby,E.E&Jacklin,C.N.(1974).The Psychology of Sex Differences. Stanford: Stanford University.
Mubeen, S., Saeed, S., & Arif, M.H. (2013). Attitiude towards mathematics and achademic achievement in mathematics among secondary level boys and girls. IOSR Journal of Humanities and Social Sciences, 6(4), 38-41.
Pasiak, T. (2002). Revolusi IQ/EQ/SQ. Bandung: Mizan.
Quintin, O. (2009). Gender and education (And employment). Brussels: European Commission NESSE.
Sudarti, T. (2008). Perbandingan Kemampuan Penalaran Aditif Peserta didik SMP Antara yang Memperoleh Pembelajaran Matematika Melalui Teknik Probing dengan Metode Ekspositori. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika UPI, Bandung: Tidak diterbitkan.
Suherman, E.D. (2003). Belajar dan Pembelajaran Matematika. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Sujiono, Y. N., Zainal, O. R., Rosmala, R., & Tampiomas, E. L. (2013). Hakikat Pengembangan Kognitif. Metod. Pengemb. Kogn, 1-35.
Ulya, H. (2022, January). Probing-Prompting Learning with Product Assessment to Improve Student Mathematics Learning Outcomes. In 5th International Conference on Current Issues in Education (ICCIE 2021) (pp. 7-12). Atlantis Press.
Zhu, Z. (2007). Gender differences in mathematical problem solving patterns: a review of literature. International Education Journal, 8(2), 187-203.